Loading

Ringkasan Aqidah Dan Manhaj Imam Asy-Syafi'i

RINGKASAN AQIDAH DAN MANHAJ IMAM ASY-SYAFI'I RAHIMAHULLAH

Namanya :
Muhammad bin Idris bin Al-Abbas bin Utsman bin Syafi’i bin Ubaid bin Abdu Yazid bin Hasyim bin Al-Muttalib (ayah Abdul Muttalib kakek Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam) bin Abdi Manaf. Beliau bertemu nasabnya dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam pada Abdi Manaf.

Beliau bergelar Nashirul hadits (pembela hadits), karena kegigihannya dalam membela hadits dan komitmennya untuk mengikuti sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam.

Kelahiran :
Imam Al-Baihaqi menyebutkan,”Imam Asy-Syafi’i dilahirkan di kota Ghazzah, kemudian dibawa ke Asqalan, lalu dibawa ke Mekkah.Ibnu Hajar menambahkan,” Imam Asy-Syafi’i dilahirkan di sebuah tempat bernama Ghazzah di kota Asqalan. Ketika berusia dua tahun ibunya membawanya ke Hijaz dan hidup bersama orang-orang keturunan Yaman karena ibunya dari suku Azdiyah. Diusia 10 tahun, beliau dibawa ke Mekkah karena khawatir nasabnya yang mulia akan lenyap”.

Perjalanannya menuntut ilmu
Dalam usia 7 tahun Imam Asy-Syafi’i selesai menghafal Al-Qur’an dan usia 10 tahun beliau hafal Al-Muwaththa’ karya Imam Malik, usia 15 tahun dengan izin gurunya yang bernama Muslim bin Khalid Az-Zanji untuk berfatwa. Beliau juga banyak menghafal syair-syair Hudzail. Setelah itu beliau pergi ke Madinah untuk belajar fiqih dari Imam Malik bin Anas hingga Imam Malik wafat tahun 179H, setelah itu beliau belajar dai Sufyan bin ‘Uyainah.

Dari hasil menggadaikan rumahnya seharga 16 dinar, Imam Syafi’i pergi ke Yaman. Karena ketidakmampuannya beliau bekerja di Yaman sambil belajar dari para ulama-ulama di sana di antaranya Ibnu Abi Yahya dan lainnya.

Ketika itu, di saat pemerintahan Khalifah Harun Al-Rasyid terjadi fitnah ‘Alawiyyin yang mengakibatkan seluruh ‘Alawiyyin terusir dari Yaman termasuk Imam Syafi’i. Beliau bersama rombongan ‘Alawiyyin dibawa ke Irak dengan diikat dan sambil disiksa. Keluar dari penjara Irak beliau belajar dari para ulama-ulama di sana seperti Imam Muhammad bin Al-Hasan.

Ketika pemerintahan Al-Makmun yang dikuasai oleh para ulama ahli kalam dan merebak banyak bid’ah, beliau pergi ke Mesir dan beliau membuka halaqah di masjid Amr bin Al-‘Ash.

Guru dan muridnya
Imam Syafi’i mengambil ilmu dari para ulama di berbagai tempat misalnya di Makkah, Madinah, Kufah, Bashrah, Yaman, Syam dan Mesir. Imam AL-Baihaqi menyebutkan beberapa orang guru Imam Asy-Syafi’i di antaranya sebagai berikut :
Di Makkah :
  • Imam Sufyan bi Uyainah.
  • Abdurrahman bin Abu Bakar bin Abdullah bin Abu Mulaikah.
  • Ismail bin Abdullah Al-Muqri.
  • Muslim bin Khalid Az-Zanji.

Di Madinah :
  • Imam Malik bin Anas.
  • Abdul Aziz bin Muhammad Ad-Darawirdi.
  • Ibrahim bin Sa’ad bin Abdurrahman.
  • Muhammad bin Ismail Abu Fudaik.

Di tempat-tempat yang lain :
  • Hisyam bin Yusuf Al-Shan’ani.
  • Mutharrif bin Mazin Al-Shan’ani.
  • Waki’ bin Jarrah
  • Muhammad bin Hasan Al-Syaibani.
Adapun murid-murid beliau yang terkenal adalah
  • Rabi’ bin Sulaiman bin Abdul Jabbar tokoh hadits dan fiqih, menjadi syaikh muazzin di masjid Fusthath.
  • Abu Ibrahim Ismail bin Yahya bin Ismail bin Amr bin Muslim Al-Muzani Al-Mishri.
  • Abu Yaqub Yusuf bin Yahya Al-Mishri Al-Buwaithi. 
Beliau juga bertemu dengan Imam Ahmad bin Hambal dan saling mengambil ilmu antara keduanya.

Karya-karyanya :
Imam Syafi’i memiliki karya tulis yang banyak sekali, di antaranya yang paling terkenal adalah :
  1. Kitab Al-Umm, Kitab fiqih yang terdiri dari empat jilid berisi 128 masalah dan terbagi ke dalam 40 bab lebih.
  2. Kitab Al-Risalah Al-Jadidah, Kitab ini dianggap sebagai induk kitab ushul fiqh yang terdiri dari satu jilid besar yang sudah di-tahqiq oleh Ahmad Syakir.
  3. Selain yang dua ini ada beberapa kitab yang dinisbahkan kepada beliau di antaranya kitab Al-Musnad, As-Sunan, Ar-Rad ‘ala Al-Barahimiyah dan Mihnatu Imam Asy-Syafi’i.
Wafatnya :
Setelah mengalami penyakit wasir yang menyebabkan keluar darah terus menerus, Imam Asy-Syafi’i wafat pada akhir bulan Rajab tahun 204H dan dimakamkan di Mesir. Wallahu ‘A’lam.


Download 
( Password : Novel I-One )

Menguak Fakta Gendam dengan Rasional

Sampai dengan saat ini kalimat “GENDAM” adalah Momok menakutkan di Indonesia Gendam memiliki stigma buruk dan masyarakat Indonesia menganggap gendam adalah hal mistik dan klenik.
 
Gendam adalah anak tiri cabang ilmu hipnotis di nusantara,gendam di asingkan oleh sebagian pakar,trainer hipnotis di Indonesia,karena mereka takut/khawatir gendam akan merusak citra dunia hypnotherapy.
 
Itu di Indonesia bagaimana dengan dunia luar khususnya di US,UK atau Negara-negara eropa?Gendam di dunia barat di klasifikasikan ke dalam ilmu hipnotis dan mereka menyebutntya sebagai covert hypnosis atau black ops Hypnosis salah satu varian dari disiplin ilmu indirect hypnosis.
 
Gendam memang identik dengan dunia hitam alias kejahatan karena covert hypnosis adalah ilmu hypnosis tersamar penggunaanya,covert hypnosis tidak selalu identik dengan kejahatan karena di dunia luar teknik-teknik indirect hypnosis sering digunakan dalam Lobi,negosiasi,penjualan juga terapi dan hal-hal positif lainnya.
 
Memang betul,covert hypnosis sering digunakan dalam hal negatif seperti kejahatan hipnotis dan orang Indonesia sering menggunakan kalimat gendam untuk mengklasifikasikan kejahatan hipnotis ini dan orang Indonesia banyak yg mengangap gendam adalah ilmu gaib dan berbau mistik.
 
Bukan saja di Indonesia,di argentina tepatnya di Buenos aires banyak kejahatan hipnotis terjadi,begitu juga di moskow bahkan masyarakat Russia khususnya di moskow masyarakatnya sangat familiar dan menyebut gendam dengan istilah Russian Scam.

Saya tresa saeputra melakukan observasi ke lapangan sudah banyak penelitian dan riset saya lakukan dengan beberapa teman dan akhirnya kami mendirikan ‘’GLP’’ suatu metode pelajaran covert hypnosis khas Indonesia di padu dengan pengajaran-pengajaran covert hypnosis dari luar negri.
 
Ebook ini jauh dari sempurna maka saya menyebutnya ini hanya mini ebook,karena mini ebook ini hanya pemanasan sebelum buku Gendam sesungguhnya keluar di tahun 2013 berbarengandengan pelatihan GLP. 
 
Ebook ini adalah persembahan dari kami ‘’ Gendam Linguistic Programming’’ untuk para sahabat, rekan yang ingin mengetahui dan memahami Fenomena Gendam yang sebenarnya. Gendam adalah ilmu yang cukup unik.
 
Karena ilmu ini menggunakan kemampuan Hipnotis terselubung yang di Luar Negri dikenal dengan istilah Covert Hypnosis ada juga yg menyebutnya Black Ops Hypnosis dan ragam istilah lainnya.
 
Besar harapan setelah mempelajari ilmu Gendam dari Ebook ini, tidak saja pembaca dapat terhindar dari kejahatan Gendam semata, namun juga menjadi faham akan apa arti Gendam yang sebenarnya. Sehingga para pembaca dapat membantu meluruskan fenomena Gendam yang ada di masyarakat.


Gendam adalah kemampuan hipnotis baik verbal maupun non verbal secara halus untuk mempengaruhi seseorang tanpa mereka sadari. Tujuannya adalah untuk mengubah perilaku/mensabotase/memanipulasi/mempengaruhi target sehingga target percaya bahwa mereka mengubah pikiran mereka atas kemauan mereka sendiri. Ketika berhasil dilakukan, target tidak menyadari bahwa sedang di gendam.

Sedangkan Gendam menurut versi tradisional seperti yang saya kutip dari kang asep haerul gani seorang psikolog kawakan,Dalam kamus Basa Sunda, Satja di Brata dan kamus sunda Inggris abad 19 terdapat kata GENDAM yg artinya : kepincut, ketarik, terpengaruh, terhanyut.. Dalam Kamus Basa Djawa (1939) GENDAM diartikan : kemat, mantra, pengasihan.
 
Hipnotis terdapat banyak ragam,terbagi menjadi 2 kelompok besar diantaranya sekte modern dan tradisional hipnotis modern contoh terdapat banyak aliran/sekte diantaranya aliran Ericksonian,Dave elman,mesmerism dsb,..banyak praktisi yg cenderung fanatik dengan salah satu aliran tersebut.
 
Selain itu pada hipnotis tradisonal pun banyak aliran hipnotis yg tidak terstruktur kurikulum pendidikannya dan memang sudah ciri khas ke nusantaraan seperti Gendam,cablek,sirep dsb,…yg diantaranya banyak sekali teknik hipnotis tradisonal diaplikasikan pada kegiatan mistis seperti kuda lumping,atraksi debus dsb.



Download :
( Password : Novel I-One )
 
 

Siapa Ayahku...? By. Azizah Attamimi

Pagi itu ia duduk bersama ayah, ibu tiri, dan kakak tirinya bersama di meja makan.

“ayah hari ini aku berniat menjenguk temanku Rena di rumah sakit, boleh kan ayah?” kata Ruiana meminta izin
“tentu saja boleh, apa yang harus ayah lakukan nak?” jawab ayah kembali bertanya
“aku hanya perlu izin ayah” jawab Ruiana
“Ru,… kalau kamu mau aku bisa menemani kamu” tawar Alhen saudara tiri Ruiana
“terimakasih kakak, aku tidak ingin merepotkan kakak, apalagi pagi ini kakak harus kuliah kan..” tolak Ruiana
“iya sih.. tapi kapanpun kamu butuh aku siap antarkan kamu koq..” tawar Alhen lagi.
“kamu gak usah sungkan –sungkan ya Ru.. Alhen sekarang sudah jadi saudara kamu, jadi kamu butuh apapun tinggal bilang sama dia yah..” tambah Bu Rahma ibu tiri Ruiana
“terimakasih Ma..” sahutku

Ayah berangkat kerja, Alhen kuliah, dan tinggallah Ruiana bersama Ibu tirinya di rumah. Bu Rahma melihat pintu kamar Ruiana terbuka dan menyapanya “Ru, kamu jadi menjenguk kawan mu?”

“iya ma ini aku sedang bersiap” sahut Ruiana
“owh.. naik apa?” Tanya Bu Rahma
“seperti biasa Ma naik sepedaku” jawab Ruiana sopan
“ya sudah hati hati ya… oh ya.. kapan pulang?” urus Bu Rahma Ruiana terdiam dan berbisik di dalam hatinya..” kapanpun aku akan pulang apa pedulimu”
“Ru?” panggil Bu Rahma
“ah iya… sepertinya sore ma, soalnya aku harus menyelesaikan urusan sekolah dengan teman –temanku dulu ma..” jawab Ruiana
“oh ya sudah.. hati –hati ya..” pesan Bu Rahma
“iya ma makasih..” sahut Ruiana

Diambilnya sepeda kesayangan Ruiana dari garasi rumah, dan ia pun mengayuh sepedanya.
~//~
Jam menunjukkan pukul 07.15, ini sudah telat untuk seorang pekerja yang harus berangkat ke tempat kerja.
 
Rifat seorang dokter muda, hari ini dia harus terlambat ke rumah sakit karena kesibukannya yang membuat dia harus tidur menjelang subhuh.

“Rifaaaaattttt………… ayo bangun ini sudah jam tujuh lewat……” teriak Bu Reema (ibunda Dr Rifaat) membangunkan Dr Rifat.

Membuka matanya perlahan dan terkejut melihat jam waker di nakasnya, Rifat pun segera berlari menuju kamar mandi. Dalam 15 menit ia pun siap berangkat kerja.

“Rifaat sarapan dulu nak…” panggil Bu Reema melihat Rifat yang langsung berlari menuju mobil
“gak usah maa.. Rif sarapan di rumah sakit saja.. ini sudah telat..” sahut Riifat teriak.

Rifat yang terburu –buru itu membunyikan klakson mobilnya sangat cepat. Di kejauha tampak Ruiana sedang mengayuh sepedanya harus kehilangan kendali karena terkejut bunyi klakson mobil Dr rifaat itu.

“Aduh…..” Ruiana terjatuh
 
Melihat Seseorang terjatuh di belakangnya Rifat langsung menginjakkan  rem dan keluar dari mobil menemui Ruiana yang terjatuh itu. Dia piker Ruiana terjatuh karena tertabrak mobilnya.
 
“maaf… maaf… saya terlalu terburu buru sampai menabrak anda…” kata Rifat panic
“gak papa.. anda tidak menabrak saya pak… tadi saya Cuma hilang kendali ketika ada bunyi klakson yang mengagekan saya..” jelas Ruiana meringankan
“wah itu pasti klakson mobil saya.. saya minta maaf ya..” sesal Rifat
“iya nggak papa koq pak… bapak bisa kembali lagi saja” usir Ruiana halus
“tapi anda … tidak apa –apa? Terluka atau keseleo atau…?” perduli cemas Rifat
“bapak tenanng saja saya gak papa kalaupun saya terluka saya tidak akan memberatkan anda… “ jawab Ruiana
“baiklah kalau begitu, tapi anda yakin tidak apa –apa?” Tanya Rifat meyakinkan
“iya… saya yakin pak… hmmm… saya yakin dokter yang baik tidak akan membiarkan pasiennya menuggu untuk diperiksa…, sebaiknya anda segera melanjutkan perjalanan anda” yakin Ruiana
“Dokter? Darimana anda tahu saya seorang dokter?” Tanya Rifat heran
“ah… saya hanya menebak saja… cara bicara bapak seperti seorang dokter buat saya” elak Ruiana
 
Mendengar ucapan itu Rifat pun tertawa kecil. “ah … mungkin iya…” sahutnya
“dan sekarang anda akan tetap berada disini?” sindir Ruiana
“ok … saya akan pergi sekarang…” kata Rifat sambil membantu Ruiana dan sepedanya berdiri
“trimakasih” kata Ruiana
“sama sama” sahut Rifat yang kembali ke mobilnya


( Password : Novel I-One )
 
 

Reff. ac-zzz.blogspot.com

Joey : Si Frustasi Yang Beruntung - Mark Bowden

Joey Coyle tersungkur di tempat tidur. Ia sakau sepanjang malam, sakit yang dibuat atas ulahnya sendiri, kesemua permasalahannya berawal dari meth cairan kimia terlarang, yang selalu membuatnya uring-uringan dan bingung. Ketika ia kembali memompakan cairan itu ke dalam tubuhnya, tenaga hebat serta merta menjalar memenuhi seluruh aliran darahnya; detak jantung dan putaran pikiran dalam otaknya seraya berlomba untuk berpacu lebih keras lagi. Itulah yang dirasakannya malam itu. Ia baru bisa benar-benar memejamkan matanya, tidur lelap ketika hari menjelang siang.

Hari ini, ia akan mendapat jatah tidur sebentar saja karena ia telah kehabisan persediaannya. Tidak ada persediaan apa pun yang tersisa, itu menunjukkan bahwa dirinya sedang bokek, tidak memiliki uang. Sudah hampir satu bulan lamanya, serikat kerja tempat di mana ia bekerja di pelabuhan, belum menelepon untuk memintanya kembali bekerja. Ia menghasilkan uang banyak dari kerja serabutan, kerja kontrak musiman, pekerja kasar sebagai seorang longshoreman (pekerja pelabuhan) yang biasanya mengerjakan pekerjaan yang berkenaan dengan mekanik, konstruksi, dan lainnya di seputar pelabuhan. Ayah dan kakak lelakinya pun bekerja di sana. Joey tidak tamat Sekolah Menengah Atas, namun dirinya berbakat dalam bidang mesin. Di pelabuhan, ia juga biasanya ditugaskan untuk memperbaiki lift, Joey memang ahlinya dalam bidang yang satu ini. Ia bangga atas keahliannya itu. Oli mesin kotor melumuri telapak tangannya yang tebal dan keras. Sudah lebih dari satu tahun belakangan ini, laju perekonomian di wilayah Philadelphia sedang lamban dan buruk; dan akibatnya kesempatan kerja semakin terbatas. Panggilan kerja memang sempat diterimanya untuk mengisi kekosongan pekerja tetap di pelabuhan, karena mereka pergi berlibur memperingati hari raya Natal. Sejak itu, Joey belum mendapatkan pekerjaan lain. Menjelang matahari terbit, Joey uring-uringan seperti orang gila. Di manakah kiranya ia akan menemukan pekerjaan perbaikan atau renovasi lain?

Jam-jam kosong tanpa kegiatan apa pun, telah membuat Joey merasa seolah dirinya dihimpit beban yang sangat berat. Dia berusia dua puluh empat tahun dan masih tinggal di rumah ibunya. Ia sangat menyanyangi ibunya dan berbakti kepadanya. Ayahnya telah meninggal dunia karena penyakit serangan jantung pada suatu malam setelah ia dan ayahnya memperdebatkan suatu argumentasi. Lelaki tua itu tidak pernah menyukai penampilan Joey yang berambut gondrong. Kata-kata terakhir yang keluar dari mulutnya, disampaikannya kepada Joey dengan penuh kemarahan hebat; dan Joey merasa bersalah bahwa kematian ayahnya itu telah disebabkan oleh kelakuannya yang urakan. Delapan tahun telah berlalu, namun rasa bersalah yang membebani perasaannya tidak pernah sirna dari hatinya. Membantu ibunya memang telah sedikit menolong, mengurangi beban bersalah yang dipikulnya, oleh karenanya Joey tinggal bersama ibunya. Namun, ibunya jatuh sakit. Ia menderita penyakit liver akut dan membutuhkan perawatan. Joey tidak bisa diandalkan.

Ibu Joey pindah rumah ke sebuah apartemen beberapa blok jauhnya dari rumah itu, tinggal bersama kakak perempuannya, Ellen. Joey menanggapi kenyataan seperti itu sebagai serangan mental lain bagi dirinya. Ia merasa dirinya telah mengecewakan ibunya, dan sebaliknya, ia merasa ibunya telah membuatnya kecewa. Ibunya tidak lagi berada di dekatnya. Joey merasa terpukul dan gagal, tetapi untuk berbagi cerita dengan orang lain mengenai perasaannya, tentu tidak mudah baginya. Joey bukanlah tipe orang yang mau melihat Jauh ke dalam sisi dirinya, bagaimana dan mengapa ia ditimpa permasalahan yang bertubi-tubi. Joey terus menjalani hidup apa adanya sesuai pembawaan alamiah dirinya sementara meth dengan setia, membantunya. Banyak orang menjulukinya dengan istilah speed, Joey menyebutnya "blow". Karena menurut Joey, meth mampu meniup semua setan penyebab keraguan dalam diri, begitu pula dengan depresi. Beberapa bulan lamanya sejak ibu Joey meninggalkannya sendiri mengarungi malam seperti sedang menunggang carousel, komedi putar; tekanan darahnya tinggi, memuncak ke ubun-ubun lalu tiba-tiba ambruk. Kemudian tekanan darahnya kembali naik dan berpacu keras, untuk mendapatkan uang banyak dan lebih banyak lagi keperluannya, terutama benda yang satu itu, yang selalu membuatnya bersemangat.
 
Rumahnya yang terletak di Front Street, berada di ujung deretan perumahan. Di bagian barat area itu adalah kawasan utama; gereja, sekolah, pasar, restoran, dan bar. Kota ini adalah kawasan tertua di Philadelphia; rumah batako yang beratap rendah, kebanyakan dari rumah-rumah di sana, yang tertinggi hanya memiliki dua lantai. Sikap kekeluargaan antara warga di sana masih kuat. Para anak laki-laki, ayah-ibu, keponakan-kemenakan, dan para cucu; semuanya hidup berdampingan dalam damai. Setiap warga yang bertemudengan warga lainnya, mereka akan saling menyapa hormat. Anak-anak kecil dan cucu-cicit sering terlihat bermain bola di jalanan. Jika salah seorang warga South Philly ditanya, apakah Anda mengenal si A "dari lingkungan sekitarnya", artinya sama saja mereka menanyakan saudara atau kerabat dekat, atau teman akrab. Mayoritas penduduk South Philly memeluk agama Katholik. Mereka bangga akan kepercayaan yang dipeluk mereka; dan bahkan kadang-kadang mereka bersikap takhyul, fragmatis; namun hati mereka tulus.
Dunia telah berubah di sekitar wilayah South Philly. Kesempatan kerja yang dulu melimpah, kini sukar didapat. Yang asalnya terbentang lebar seperti permadani indah, kini benang-benangnya pun telah rapuh. Permadani yang semestinya merupakan tempat berpijak menuju masa depan gemilang, kini tiada lagi. Dari pintu belakang rumah Joey, jika menatap ke arah timur, terbentang luas dunia yang semrawut, sebuah kawasan tanah yang terbengkalai. Rumput dan ilalang tumbuh tinggi dan rimbun, tempat yang sekaligus sebagai pembuangan sampah dan barang bekas, Beberapa rumah gudang terlihat telah rusak, yang dulunya dikenal sebagai area industri, kini telah mati. Beberapa rongsokan mobil bekas terlihat berjejer di sana, tidak teratur. Sesekali terlihat mobil baru atau keluaran baru, yang melintas di antara bangkai-bangkai mobil Itu, menelusuri sepanjang tepian Sungai Delaware. Langit di atas kawasan ini selalu terlihat kelabu dan berdebu. Di belakang deretan perumahan di mana Joey tinggal, terdapat sebuah bangunan jalan tol tinggi dan kokoh Interstate 95, yang bayangannya saja lebih panjang dan lebih lebar daripada bayangan satu blok perumahan di sekelilingnya.

Semasa kanak-kanak, Joey sering bermain di areal terbengkalai itu. Ia akan berteduh di bawah bayangan Interstate itu, sementara suara mesin kendaraan berderu di atas kepalanya seperti suara dewa yang sedang marah. Ia akan mencari lubang tikus, menyiramkan bensin ke dalamnya, kemudian membakarnya. Ia akan duduk menjauh dari lubang itu sembari mengawasi, siap dengan busur dan anak panah di tangan, yang serta merta melesat menerjang sasarannya; tikus-tikus yang terpaksa melompat keluar dari lubang persembunyiannya karena kepanasan. Ketika usianya menginjak remaja, ia dan teman-temannya akan menyelinapkan sebuah pesawat televisi dari truk atau mobil boks yang dipenuhi muatan barang, yang melintas lamban di sana, lalu menjual barang haram itu ke pasar gelap. Uangnya lalu dipakai membeli ganja dan minuman keras. Bagi anak-anak dan sebagian bocah remaja tanggung, tempat itu dianggap layaknya surga dan sekaligus tempat pelarian. Tempat yang liar, menggiurkan bagi mereka, sekaligus berbahaya. Suatu ketika, Joey pernah ditangkap seseorang yang kejam berperawakan tinggi besar, dan mengangkat tubuhnya menggantung di udara, hanya dengan jempolnya saja. Cukup lama sebelum bala bantuan dari teman-temannya tiba, sebelum ia mampu kembali ke pangkuan ibunya. Dunia luar memang ganas. Kini bagi Joey, semua itu tinggallah kenangan.

Tidak seperti teman-temannya, beberapa tahun belakangan ini, Joey jarang keluar rumah. Kematian ayahnya, krisis di tempat kerjanya, dan ketergantungannya yang kian hari semakin meningkat pada narkoba seakan telah memanjangkan masa kanak-kanaknya. Ia merasa terlahir kembali dalam usia yang berbeda; Joey semestinya dapat menjalani kehidupannya dengan bahagia jika tidak salah langkah; bekerja normal setamat sekolah, menikah, memiliki anak, menjadi kakek,dan pulang ke tempat peristirahatan terakhir di pemakaman HolyCrossCemetery. Kini pekerjaan telah sukar didapat. Kebanyakan dari teman-teman Joey telah menamatkan sekolah menengah serta studi di sekolah keterampilan lainnya, dan mendapatkan pekerjaan yang layak di tempat lain. Lain halnya dengan Joey, ia tidak bisa beradaptasi seperti teman-temannya. Ia tidak sabar, untuk duduk di bangku sekolah, mendengarkan pelajaran dari guru dan membaca buku. Ia harus terus bergerak, melangkah, dan melaksanakan ke-mauannya. Itulah mengapa ia senang bekerja di pelabuhan atau galangan kapal, ia dapat menghindarkan diri bekerja dengan otak, melainkan menggunakan kekuatan fisik, tangan dan kakinya. Tanpa pekerjaan seperti itu, ia stuck, mati kutu.

Di luar sifat buruknya, ia tidak membahayakan orang lain serta sikapnya penyayang. Banyak orang menyenanginya. Kulit wajah Joey berwarna merah jambu, rambutnya tipis dan berwarna pirang, bahkan kumisnya yang berwarna sama, hampir tidak kentara padahal ia telah memelihara kumisnya selama limatahun. Begitu pula dengan alisnya, hanya samar-samar terlihat jelas karena warnanya yang juga pirang; ditambah lagi matanya yang berwarna biru selalu terlihat sayu. Joey berbicara seperti orang yang berbisik dengan keras, hal itu seringkah membuat lawan bicara tidak mampu menahan geli, mereka menertawakannya. Ia pemurah, sikap pemurah yang dimilikinya seperti sikap seorang bocah ingusan yang tidak tahu nilai sebuah barang. Jika Joey sedang dalam mood baik, ia akan rela memberikan barang apa pun yang diminta teman-temannya atau orang lain yang dikenalnya; bahkan jika benda itu pun bukan miliknya. Mudah bagi orang lain untuk menyukai Joey. Namun orang lain pun akan mudah dibuat frustasi olehnya. Joey tidak dapat diandalkan, dalam segala hal. Perkataannya tidak bisa dipegang, seperti halnya helaan nafasnya yang tidak teratur.

( Password : Novel I-One )

 
Subscribe to Novel I-One

Enter your email address: