Loading

Kumpulan Kisah Inspiratif Kick Andy

Awalnya dari Ketidakjelasan Konsep

PADA mulanya Kick Andy hanya sebuah wacana dan kerinduan bos Metro TV Surya Paloh yang ingin mendayagunakan kemampuan Andy Noya untuk tampil seperti apa adanya di layar kaca.
 
Di mata Surya Paloh, Andy Noya yang suaranya biasa-biasa saja, bahkan cenderung cempreng, punya kemampuan luar biasa, terutama dalam menggali informasi yang "disembunyikan" narasumber.
 
Sebelum memandu Kick Andy, Andy Noya pernah memandu acara talk show Today's Dialogue. Saat memandu acara ini, para narasumber—umumnya para politikus dan pejabat—kerap dibuat tak berdaya saat harus menjawab pertanyaan-pertanyaan Andy yang selalu menukik pada sasaran yang jawabannya ditunggu-tunggu pemirsa. Kehadiran Andy dalam talk show ini seolah menjadi representasi dari publik itu sendiri.

Lazimnya politikus dan pejabat publik, saat dicerca dengan pertanyaan-pertanyaan dari Andy, mereka kerap berkelit atau berpikir beberapa saat sebelum memberikan jawaban. Dari mimik wajah sang politikus atau pejabat, pemirsa dengan gampang menyimpulkan mereka  berbohong atau sekadar basa-basi. jika narasumbernya berlaku seperti ini, kerap Andy mendiamkannya, sehingga lewat simbol gambar yang tertayang di layar kaca, pemirsa semakin mudah menerka seperti apa "kualitas" atau "moral" tokoh yang diwawancarai Andy Noya.
 
Gaya dalam mewawancarai para tokoh seperti itulah yang dilihat Surya Paloh sebagai kelebihan Andy Noya. Oleh sebab itulah Surya Paloh merasa perlu mendayagunakan kemampuan Andy Noya bukan sekadar sebagai pemimpin redaksi saja, tapi juga pewawancara dalam acara talk show.
 
"Andy harus punya program acara sendiri, dan dia yang harus jadi bintangnya," cetus Surya Paloh di tahun 2000-an. Di benak Surya Paloh, Andy Noya harus bisa seperti Larry King (CNN) dan Jay Leno (CNBC) yang terkenal itu. Saat mewawancarai narasumber dengan beragam latar belakang, kedua tokoh tersebut punya karakter. Tajam dalam mengajukan pertanyaan, menukik dan mengena pada sasaran.

Surya Paloh sadar Andy memang tidak mungkin disamakan atau harus sama dengan Larry King dan Jay Leno. Namun, demikian kesimpulan Surya: "Andy memiliki talenta mewawancara orang dengan cara yang unik, jenaka, tajam tapi tidak menyakitkan, dan memiliki ciri tersendiri."
 
Terlena menangani Today's Dialogue dan kewajiban sebagai pemimpin redaksi, gagasan dan keinginan Surya Paloh belum bisa direspons oleh Andy Noya dan juga kawan-kawan. Lagi pula, di mata para profesional atau pekerja media yang bekerja di Media Group, Surya Paloh dikenal sebagai pemimpin yang suka meledak-ledak dalam mengeluarkan ide, dan cenderung dilebih-lebihkan. Sering malah ide itu diungkapkan sambil bergurau di kafe atau tempat-tempat santai.
 
Rupanya, kali ini Surya Paloh serius. Suatu hari, dia memanggil Andy Noya dan kawan-kawan dan mengingatkan kembali gagasan yang pernah ditawarkan kepada Andy. "Rupanya dia khawatir, talenta yang saya miliki bisa hilang jika tidak dipakai atau dilatih," ungkap Andy Noya suatu kali. Gagasan tersebut mendapat dukungan dari pimpinan Metro TV yang lain.
 
Persoalannya kemudian, bentuk acaranya seperti apa? Ada niat membuat program yang secara mentahmentah menjiplak talk show ala Larry King atau Jay Leno, tapi diurungkan, karena dinilai membosankan. Lagi pula hampir semua stasiun televisi punya program seperti itu.
 
Tim Metro TV pun dilibatkan untuk mewujudkan gagasan Surya Paloh, namun tetap harus memiliki karakter orisinal Metro TV. Dalam sebuah forum, Manajer Promosi Metro TV Adjie S. Soeratmadjie kemudian mengajukan konsep acara bernama Andy Noya Show. Konsep ini dia ajukan ke direksi Metro TV pada 27 Juli 2004 dengan format acara seperti yang sekarang ada di Kick Andy.

Belum terlalu sempurna, pencipta lagu "Indonesia Menangis" bersama Chossy Pratama itu kemudian mematangkan konsepnya dengan Andy Noya. Konsep ini selesai pada 20 Desember 2004 dan kembali diajukan ke direksi. Beres? Ternyata belum. "Gelap, sepertinya nggak jadi," ungkap Adjie.

Setelah mengendap selama setahun, barulah gagasan untuk menghadirkan Andy Noya Show muncul lagi. Namun Adjie mengaku belum pas dengan nama acara yang digagasnya (Andy Noya Show). Dia lalu mengusulkan nama itu diganti dengan Kickin' Andy. Tapi nama ini pun, menurut Adjie, belum juga "menjual". Lebih dari itu, dia tidak ingin nantinya dianggap meniru judul program TV asing Kickin' Byron. Singkat cerita, ketemulah nama Kick Andy.

Siapa nyana, acara ini sekarang menjadi salah satu ikon Metro TV dan digemari banyak pemirsa serta mengundang decak kagum banyak orang, meskipun menurut Adjie, masih banyak hal yang perlu disempurnakan.
 
Pada awalnya, Andy sempat menolak program Kick Andy dengan format seperti sekarang ini, sebab tidak jauh berbeda dengan acara Oprah Winfrey Show yang ada unsur hiburannya. Andy merasa dirinya tidak bisa menghibur dan bukan tipe orang yang suka menghibur seperti halnya Oprah. Dia lebih merasa sebagai jurnalis.

Setelah mempertimbangkan berbagai hal, "Saya akhirnya memutuskan untuk mencoba menerima konsep itu. Setelah membicarakan dengan tim Metro TV lain, Kick Andy akhirnya menggabungkan konsep Larry King dan Oprah. Nama Kick Andy yang dianggap agak sedikit 'nakal,'" kata Andy Noya, "akhirnya tetap dipertahankan."

Sesuai dengan karakter dan gaya Andy Noya saat memandu Today's Dialogue, Kick Andy memang harus nakal, nyentil, nyindir, jenaka, tajam namun tidak menyakitkan narasumber.

Berbeda dengan Today's Dialogue yang banyak memasuki wilayah politik, Kick Andy menyajikan topik-topik sosial, kesehatan, pendidikan, budaya dan masalah kemasyarakatan lainnya. Kick Andy dirancang untuk memberikan inspirasi bagi penonton. Misalnya mereka yang cacat tidak merasa terbatas dengan cacatnya, tidak merasa hidupnya hancur. Sebaliknya mereka malah justru berprestasi, sehingga memotivasi penonton untuk juga memiliki semangat hidup dan daya juang yang tinggi.

Misi ini jelas terlihat saat Kick Andy menampilkan tema penyakit stroke yang ditayangkan pada Kamis (5 Juli 2007). Pada episode ini Kick Andy menghadirkan narasumber penderita stroke, antara lain mantan penyiar Ebet Kadarusman yang pantang menyerah untuk melawan stroke yang dideritanya bertahun-tahun.

Pernah pula Kick Andy menampilkan seorang perempuan yang tangan dan kakinya tidak sempurna, namun dia tidak patah semangat dan justru meneruskan bakatnya melukis. Setelah tampil di Kick Andy, terdengar kabar ia telah menikah dengan seorang pria Austria yang sempurna dan tampan.

Selain masalah sosial, ada pula topik yang mengetengahkan kekuatan cinta. Bersama Andy Noya di acara itu digambarkan seorang calon pilot yang mengalami kecelakaan dan hampir seluruh bagian tubuhnya rusak, namun kekasihnya masih setia mendampingi hingga mereka menikah dan hidup bahagia sampai sekarang.

Maka bisa dipahami jika dari waktu ke waktu, Kick Andy semakin banyak digemari pemirsa. Program ini masuk dalam peringkat tertinggi pada dua puluh besar top program Metro TV. Dengan tetap mengedepankan semangat idealisme, program ini ternyata juga laku dijual, sponsor dan iklan lumayan banyak.

Program Kick Andy menempati rating tertinggi saat mengangkat topik Republik BBM, sebuah acara parodi sosial-politik yang pernah ditayangkan stasiun televisi Indosiar. Bahkan rating-nya mengalahkan berita gempa bumi yang waktu itu melanda Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Juga ketika Kick Andy mengulang secara lengkap wawancara eksklusif dengan dai kondang Aa Gym yang kontroversial. Secara umum rating yang tinggi dan terus meningkat menunjukkan Kick Andy semakin diterima dan melekat di hati penonton. [ ]




Game "SELAMATKAN JAKARTA"

ah, udah liburan ya? Kalau liburan pada ngapain nih? Mudik? Hmm.. kalau orang kampung kaya saya nggak perlu mudik lha sudah di kampung. Mending ngisi waktu dengan main game baru oleh Metric-design.com judulnya SELAMATKAN JAKARTA.

Coba ya lihat cara mainnya :

Cara Main Game Selamatkan Jakarta :
Disitu ada Pak Jokowi sebagai lakon dan ada oknum pejabat, pengusaha hitam, pelaku kriminal, dan sampah yang jadi penyebab banjir di Jakarta.

Untuk senjata yang digunakan ada tomat yang bisa meledak yang kemudian akan memicu TNT & Roket untuk meledakkan penghalang & untuk menghancurkan target jahat alias Masalah Jakrta itu sendiri.

Eits.. tapi jangan sampai kena Warga yang baik lho ya.



Game #SelamatkanJakarta tersedia 30 level/tingkat versi beta. Dan akan ditambah setelah launching resmi.
Dan sampai tulisan ini dibuat saya masih terjebak di level 10. Hahaha. Kita juga butuh ke-kreatifan & strategi lho untuk memainkan game ini.
Eh bagi yang bisa melewati level 10 kasih tau dong caranya.



Nah itu Tingkat 10. Setelah menghancurkan Sampah & mengaktifkan roket saya bingung caranya menghancurkan penghalang batunya itu. Kalau tomatnya dilempar ke atas penghalang malah warga baiknya ikut mati. Gimana nih. Share dong bantu aku.

Eh disela-sela level, setiap kita berhasil melewati satu level ada pesan/amanat/promosi-nya lho



Contohnya itu, amanatnya/promosi-nya beragam lho. Tentu saja menarik. Jadi kita semangat untuk menuju ke level selanjutnya.

Kabarnya juga sebelum game ini launching sudah ada 50.000 lebih yang sudah memainkan game ini.

Targetnya pilkada putaran kedua nanti 1 juta lebih pemain.

“Game ini sangat mudah dimainkan karena diadaptasi dari game yang sangat populer Angry Bird dengan berbagai modifikasi gaya permainan”

Oke saya kira itu aja. Sobat bisa langsung menuju ke SINI melalui facebook dan SINI untuk PC.

Nah, game ini udah jelas kan sob tujuannya, untuk mempromosikan Pak Jokowi. Tapi sebenarnya ada juga amanat lain lho sob. Seakan kita itu memerangi masalah-masalah jakarta & diharapkan kelak kita bisa memeranginya secara real.



Reff : Metric-design.com,catatanmingguanku.blogspot.com 

Kisah Dua Kamar By. Bukanpujangga

Hai, salam kenal semuanya......minta ijin untuk sedikit bercerita tentang pengalaman hidup
gw ya......

Ini cerita gw mulai saat gw masih duduk di bangku kuliah sekitar tahun 1999, awal awal gw masuk kuliah tepatnya. Gw kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta di Bandung, dan gw ambil jurusan teknik sipil. Asal gw dari daerah Jawa Timur, Surabaya tepatnya. Di Bandung sendiri gw memilih untuk mencari kamar kos yang dekat dengan kampus gw karena emang gw ga punya kendaraan untuk transportasi. Dan cerita ini bermula saat gw sedang mencari kamar kost
 
.....suatu siang di bulan Agustus
setelah puter puter kesana kemari bareng sodara gw untuk mencari kos, akhirnya gw nemu juga ada kos kosan yang lumayan enak tempatnya dan juga sedikit strategis menurut gw. Tempatnya bersih, nyaman, deket kampus dan yang paling oke tuh adalah gampang cari makanan dan kebutuhan lainnya. Harganya memang sedikit mahal sih daripada yang lain, tapi tetep aja gw udah keburu cocok sama ini rumah kos dan akhirnya gw putusin untuk ambil sebuah kamar disini. Rumah kos ini ada sekitar 20 an kamar dan masih ada beberapa kamar yang kosong.
 
"bagaimana.....? jadi pilih kamar yang mana" ujar pak Kardi penjaga kos

"yang mana ya pak ? saya kok malah bingung" sahut gw

"terserah adik saja, tapi kalau yang enak diatas mas" kata pak Kardi

"kenapa pak ?" tanyaku

"diatas khan hanya ada 2 kamar saja dan 1 kamar mandi, jadi lebih privasi" lanjut pak Kardi

"boleh saya lihat ke atas ?" tanyaku lagi kepada pak Kardi

"oh boleh, mangga saya antar" sahut pak Kardi

Dan ternyata memang benar diatas sedikit lebih nyaman daripada kamar kamar di bawah, di sini hanya ada sebuah teras / balkon kecil dan ada dua buah kamar dan sebuah kamar  mandi yang sedikit luas.

Tiba tiba kami dikejutkan oleh bel yang berbunyi dari depan, dan pak Kardi bergegas pamit. 
"sebentar ya mas, sepertinya ada tamu. Saya ke bawah dulu, silakan kalo mau lihat kamarnya" kata pak Kardi
 
"iya pak, silakan" lanjutku

Akhirnya gw liat liat dua kamar yang saling berhadapan itu. Jarak dua kamar itu hanya sekitar 1,5 m / selebar kamar mandi yang letaknya diantara 2 kamar itu. 
 
....terdengar suara orang menaiki tangga menuju arah gw, ternyata itu pak Kardi bersama dengan seorang gadis.
 
"ini mbak kalau kamar yang diatas, barangkali mbak lebih suka di kamar atas" ujar pak kardi kepada gadis itu
 
"oh ini ya pak, lumayan juga ya" kata gadis itu

Oh iya gw lupa bilang kalo kos kosan ini adalah kos campur cewe cowo, dan gw takjub bener liat ini cewe. Takjub karena cuantikknya yang pasti hehe.."silakan diliat liat dulu mbak" lanjut pak Kardi
 
"bagaimana mas ? sudah ada keputusan jadi mau ambil kamar yang mana ?" tanya pak Kardi kepadaku

Akhirnya kuputuskan untuk memilih kamar yang sebelah kanan, karena kamar itu sedikit lebih lebar dibandingkan kamar yang sebelah kiri."saya yang ini saja pak 
 
"sambil menunjuk pintu kamar yang gw pilih 

"baik mas, nanti akan segera saya bersihkan" sahut pak Kardi

Saat gw bicara dengan pak Kardi, gadis tadi masih sibuk melihat kamar yang sebelah kiri dan melihat lihat kamar mandi.

"yang sebelah sini udah laku sama mas nya ini ya pak ?" tanya gadis itu kepada pak Kardi 

"iya ini barusan mas ini bilang mau pilih kamar yang itu" jawab pak Kardi"

oh, kalau gitu saya ambil yang itu ya pak" lanjut gadis itu

"baik mbak, kebetulan pada cocok sama kamarnya. Jadi nanti bisa saya bersihkan sekaligus" kata pak Kardi

Dalam hati gw "mimpi apa gw semalem ? dapet kos campur....dapet temen kos cantik bener, dan jaraknya cuma di depan kamar gw persis"
 
"oh iya mbak sama mas nya ini udah pada kenal belum ya? sama sama anak baru kuliah kan ?" tanya pak Kardi

"kenalan dulu, nanti kalian kan jadi temen kos dan pasti hampir tiap hari ketemu" lanjutnya 

"saya Anto" ujarku sambil menyodorkan tangan

"aku Adel, kuliah di U**** juga ?" sahutnya

"iya, aku baru masuk di sipil" jawabku

"sama aku juga, aku di fakultas **" jawabnya

"aslinya mana ?" tanyaku lagi

"aku Jakarta, kalau kamu ?" tanyanya

"aku Surabaya" jawabku

Akhirnya kita berdua larut dalam obrolan ringan, sebelum akhirnya pak Kardi naik keatas membawa perlengkapan kebersihan. Dan itulah awal singkat kisah gw di kost ini.
 
 
( Password : Novel I-One )


Kisah-Kisah Dhammapada

Kisah Cakkhupala Thera
Suatu hari, Cakkhupala Thera berkunjung ke Vihara Jetavana untuk melakukan penghormatan kepada Sang Buddha. Malamnya, saat melakukan meditasi jalan kaki, sang thera tanpa sengaja menginjak banyak serangga sehingga mati. Keesokan harinya, pagi-pagi sekali serombongan bhikkhu yang mendengar kedatangan sang thera bermaksud mengunjunginya. Di tengah jalan, di dekat tempat sang thera menginap mereka melihat banyak serangga yang mati.
 
“Iiih, mengapa banyak serangga yang mati di sini?” seru seorang bhikkhu.
“Ah, jangan-jangan…”, celetuk yang lain.
“Jangan-jangan apa?” sergah beberapa bhikkhu.
“Jangan-jangan ini perbuatan sang thera!” jawabnya.
“Kok bisa begitu?” tanya yang lain lagi.
“Begini, sebelum sang thera berdiam di sini, tak ada kejadian seperti ini. Mungkin sang thera terganggu oleh serangga-serangga itu. Karena jengkelnya ia membunuhinya”.
“Itu berarti ia melanggar vinaya, maka perlu kita laporkan kepada Sang Buddha!” seru beberapa bhikkhu.
“Benar, mari kita laporkan kepada Sang Buddha, bahwa Cakkhupala Thera telah melanggar vinaya”, timpal sebagian Cakkhupala Thera telah melanggar vinaya”, timpal sebagian besar dari bhikkhu tersebut.

Alih-alih dari mengunjungi sang thera, para bhikkhu itu berubah haluan, berbondong-bondong menghadap Sang Buddha untuk melaporkan temuan mereka, bahwa “Cakkhupala Thera telah melanggar vinaya!”

Mendengar laporan para bhikkhu, Sang Buddha bertanya, “Para bhante, apakah kalian telah melihat sendiri pembunuhan itu?”
“Tidak bhante”, jawab mereka serempak.

Sang Buddha kemudian menjawab, “Kalian tidak melihatnya, demikian pula Cakkhupala Thera juga tidak melihat serangga-serangga itu, karena matanya buta. Selain itu Cakkhupala Thera telah mencapai kesucian arahat. Ia telah tidak mempunyai kehendak untuk membunuh”.
“Bagaimana seorang yang telah mencapai arahat tetapi matanya buta?” tanya beberapa bhikkhu.

Maka Sang Buddha menceritakan kisah di bawah : 
 Pada kehidupan lampau, Cakkhupala pernah terlahir sebagai seorang tabib yang handal. Suatu ketika datang seorang wanita miskin.
“Tuan, tolong sembuhkanlah penyakit mata saya ini. Karena miskin, saya tak bisa membayar pertolongan tuan dengan uang. Tetapi, apabila sembuh, saya berjanji dengan anak-anak saya akan menjadi pembantu tuan”, pinta wanita itu. anak-anak saya akan menjadi pembantu tuan”, pinta wanita itu. Permintaan itu disanggupi oleh sang tabib.

Perlahan-lahan penyakit mata yang parah itu mulai sembuh. Sebaliknya, wanita itu menjadi ketakutan, apabila penyakit matanya sembuh, ia dan anak-anaknya akan terikat menjadi pembantu tabib itu. Dengan marah-marah ia berbohong kepada sang tabib, bahwa sakit matanya bukannya sembuh, malahan bertambah parah.

Setelah diperiksa dengan cermat, sang tabib tahu bahwa wanita miskin itu telah berbohong kepadanya. Tabib itu menjadi tersinggung dan marah, tetapi tidak diperlihatkan kepada wanita itu.

“Oh, kalau begitu akan kuganti obatmu”, demikian jawabnya. “Nantikan pembalasanku!” serunya dalam hati. 
 Benar, akhirnya wanita itu menjadi buta total karena pembalasan sang tabib.
Sebagai akibat dari perbuatan jahatnya, tabib itu telah kehilangan penglihatannya pada banyak kehidupan selanjutnya.
Mengakhiri ceriteranya, Sang Buddha kemudian membabarkan syair di bawah ini:
Pikiran adalah pelopor dari segala sesuatu, pikiran adalah pemimpin, pikiran adalah pembentuk. Bila seseorang berbicara atau berbuat dengan pikiran jahat, maka penderitaan akan mengikutinya bagaikan roda pedati mengikuti langkah kaki lembu yang menariknya.

Pada saat khotbah Dhamma itu berakhir, di antara para bhikkhu yang hadir ada yang terbuka mata batinnya dan mencapai tingkat kesucian arahat dengan mempunyai kemampuan batin analitis “Pandangan Terang” (patisambhida).


( Password : Novel I-One )


Catatan Bangsa Yang Aneh - Khusni Mustaqim

Alkisah ada dua orang mahasiswa yang sedang sibuk belajar. Sebut saja Si Putih dan Si Hitam. Besok ujian akhir semester tetapi mereka belum belajar sama sekali. Malamnya mereka belajar mati-matian untuk mengahadapinya. Namun alangkah sialnya, malam itu tiba-tiba mati listrik. Kabel listrik di dekat rumah mereka putus tertimpa pohon.

Si Putih marah-marah tidak karuan. Dia menyalahkan segala sesuatu yang menyebabkan ini terjadi. Mulai dari PLN yang lama mengatasinya. Pemkot yang tidak mengantisipasi kejadian tersebut dan menebag pohonya terlebih dahulu. Menyalahkan dirinya sendiri karena tidak bisa memperbaiki kabel itu sendiri. Dan sebagainya. Malam itu dia sama sekali tidak bisa belajar . Tetapi apa yang dilakukan SI Hitam malam itu? Mudah saja. Dia menyalakan lilin.

***

Memang bukan matahari yang dapat menerangi seisi dunia. Namun lilin kecil sudah cukuplah untuk menghiasi kegelapan dengan cahaya. Daripada mengutuki kegelapan dan menunggu datangnya pagi, lebih baik menyalakan lilin untuk menghilangkan kegelapan. 
Bagitu pula buku ini mungkin tidak akan dapat mengubah seisi dunia, namun saya harap buku ini dapat membantu mereka yang membacanya untuk mendapatkan pencerahan dan inspirasi. 
Buku ini berisi tulisan-tulisan yang ada di benak saya ketika melihat fenomena-fenomena tertentu. Tulis tersebut saya bentuk menjadi semacam prosa, terkadang semacam monolog dalam diri.

Hanya saja dalam penulisannya mungkin bagi beberapa orang terkesan sedikit kasar dan menyinggung. Namun ini semua hanya agar kita dapat lebih memahami cara pikir yang berbeda dari yang selama ini kita lakukan.

Bagaimanapun juga penulis percaya bahwa segala macam keburukan adalah sebuah efek samping dari sebuah kebaikan. Tidak ada orang-orang yang benar-benar buruk dan tidak ada orang yang benar-benar baik. Segala macam keburukan yang terjadi merupakan ketidaksengajaan.

Karena itu penulis mencoba untuk mengajak para pembaca memahami cara berpikir yang cukup berbeda, dimana apa yang selama ini kita anggap baik sebenarnya tidaklah sepenuhnya baik dan apa yang kita anggap buruk sebenarnya tidak buruk sepenuhnya tergantung darimana kita memandangnya. 

Hanya saja dalam buku ini penulis memberi sedikit penjelasan agar nantinya tidak terjadi kesalahpahaman antara penulis dan pembaca.

Engkau lilin-lilin kecil
sanggupkah kau mengganti
sanggupkah kau memberi seberkas cahaya
Engkau lilin-lilin kecil
sanggupkah kau berpijar
sanggupkah kau menyengat seisi dunia


Benarkah kita ingin seperti mereka ?


Ah, orang Indonesia memang pemalas. Coba lihat di jam kerja seperti ini banyak pegawai yang hanya duduk-duduk saja mengobrol dengan teman sebelahnya. Herannya lagi, hal seperti ini berlangsung setiap saat dari pagi hingga pagi lagi.

Kita yang dalam bekerja pun tidak maksimal. Kerja hanya setengah-setengah yang penting selesai. Etos kerja yang sangat rendah. Datang terlambat, istirahat molor, pulang duluan. Di kantor pun tak tahu apa yang dikerjakan. Bekerja dengan sangat cepat bagai kura-kura. Bekerja segan, nganggur pun tak mau. Meremehkan pekerjaan kita, dan meremehkan masalah yang ada. Terlambat menjadi nama julukan yang telah meresap ke sendi-sendi.

Kerja bagi kita hanya berbatas pada uang bukan ambisi atau citacita. Tak ada kah semangat dari dalam diri kita untuk bekerja sepenuh hati mengorbankan, jiwa, raga, harta, dan waktu demi pekerjan kita?

Pelajar dan mahasiswa pun sama saja. Kita di kelas yang sibuk bermain hape dan tidak memperhatikan apa yang dijelaskan. Kita yang belajar hanya semalam sebelum ujian dan karena ujian,bukan karena mereka ingin tahu. Kita yang mencari angka-angka dalam selembar kertas dan bukan pengetahuan. Kita yang rela membolos untuk urusan kita di luar sementara tidak rela masuk untuk menuntut ilmu.

Begitu pula kita yang mengerjakan tugas sehari sebelum dikumpulkan. Tidak ada keinginan dan ketertarikan sama sekali dalam diri mereka. Tugas adalah beban. Itu saja. Dan hasil dari pendidikan semacam ini ya pegawai semacam itu.

Hukum pun dianggap sebagai sebuah formalitas dan bukan kesepakatan bersama demi kebaikan bersama. Kita memakai helm karena takut kena tilang. Menerobos lampu merah pun tak apa asal jalanan sepi. Polisi pun menilang berdasar tanggal di kalender.

Tata tertib dianggap sebagai banyolan. Hukum ada untuk dilanggar menjadi slogan dimana-mana bahkan di kalangan aparat hukum. Bahkan kalangan terpelajar pun menjadi golongan anti-sistem.

Andai orang Indonesia itu memiliki totalitas dalam bekerja dan belajar, tentu negara ini tidak akan jauh berbeda dari negaranegara Barat dan Amerika. Ah coba kita seperti mereka.

Benarkah kita ingin seperti mereka?

Coba kita lihat. Mereka bekerja keras, dari pagi hingga malam penuh totalitas. Lalu siapa yang mengurus anak-anak mereka jika pagi hingga malam mereka bekerja? Lalu untuk apa suami istri tinggal serumah jika tidak pernah bertemu? Lalu untuk apa keluarga?

Mereka membangun rumah-rumah indah untuk pembantu mereka, Mereka melahirkan putra-putri mereka untuk diasuh oleh sekolah. Itu biasa saja sebenarnya, tapi apakah kita memang ingin demikian?

Mereka bekerja sangat keras. Belajar dengan penuh pengorbanan. Menaati aturan dengan kaku. Stress mejadi makanan sehari-hari mereka. Masalah menebabkan mereka bunuh diri. Dan hari libur mereka habiskan untuk mabuk-mabukan melepaskan segala masalah yang hinggap dikepala mereka. Mereka yang menjalani hidup seperti dikejar setan. Hidup mereka dihabiskan untuk masalah-masalah yang mereka besar-besarkan sendiri. Sedangkan kita melihat masalah hanya sebagai lalat terbang di antara indahnya pemandangan alam dengan usus yang panjang. Benarkah kita ingin seperti mereka itu?

Meyer Friedman berkata bahwa mereka orang tipe A, kita tipe B.  Mereka hidup untuk bekerja. Kita hidup untuk menikmatinya. Lalu kamu hidup untuk apa? Jadi orang pragmatis emang lebih enak daripada jadi orang perfeksionis.


( Password : Novel I-One )

Pelajaran mengenai Puasa, Tarawih dan Zakat

Sesungguhnya segala puji bagi Allah, kami memuji-Nya, meminta pertolongan dan memohon ampun kepada-Nya. Dan kami berlindung kepada-Nya dari kejahatan diri-diri kami dan kejahatan perbuatan kami. Barangsiapa yang ditunjuki oleh Allah, tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa disesatkan-Nya, tidak ada yang dapat menunjukinya. Saya bersaksi bahwa tidak ada yang patut diibadahi kecuali Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah Hamba dan Rasul-Nya. Semoga shalawat dan salam tercurah kepadanya, keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti mereka dalam kebaikan, sampai hari kemudian. Amma ba’du.

Dalam kesempatan ini dengan dekatnya kedatangan bulan Ramadhan yang diberkahi, kami ingin mempersembahkan kepada saudara-saudara Muslimin pelajaran-pelajaran berikut ini, memohon kepada Allah agar Dia menjadikan amalan ini ikhlas hanya untuk-Nya semata dan sesuai dengan ketetapan syariatnya, demikian juga sebagai sumber kemanfaatan bagi makhluk-Nya. Seungguhnya, Dialah Yang Maha Memberi lagi Maha Pemurah.

Pelajaran Pertama : Hukum Puasa 
Berpuasa pada bulan Ramadhan adalah kewajiban yang ditetapkan dalam Kitabullah, Sunnah Rasul-Nya dan ijma kaum Muslimin. Allah berfirman :

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,”

“(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan , maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (QS Al-Baqarah.” [2] : 183 -185)

“Islam itu dibangun di atas lima perkara, yaitu: Bersaksi tiada sesembahan yang haq kecuali Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Alloh, menegakkan shalat, mengeluarkan zakat, mengerjakan haji ke Baitullah, dan berpuasa pada bulan Ramadhan.” (Mutafaq Alaihi)

Pada riwayat dalam Shahih Muslim: “…Berpuasa pada bulan Ramadhan dan mengerjakan haji ke Baitullah.”

Kaum Muslimin bersepakat mengenai kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan. Maka barangsiapa yang menolak kewajiban berpuasa dalam bulan Ramadhan, maka dia murtad, kafir, yang harus bertaubat. Maka apabila dia bertaubat dan menyepakati kewajiban berpuasa, ia dapat dimaafkan, tetapi jika tidak, dia mesti dibunuh sebagai orang kafir.

Berpuasa di bulan Ramadhan diwajibkan setelah tahun kedua hijriyah. Maka Rasulullah selama hidupnya berpuasa sembilan kali.
 
Berpuasa wajib bagi setiap Muslim yang telah mencapai akil baligh (mencapai masa pubertas). Oleh karena itu, puasa tidak wajib atas orang-orang kafir, juga tidak akan diterima darinya sampai dia masuk Islam. Tidak juga wajib bagi anak-anak untuk berpuasa sampai dia mencapai usia akil baligh. Seorang anak laki-laki mencapai usia akil baligh ketika dia mencapai usia 15 tahun atau dengan tumbuhnya rambut disekitar kemaluannya, atau dengan keluarnya mani saat tidur atau selainnya. Seorang anak perempuan mencapai usia akil baligh ketika pertama kali mengalami menstruasi. Maka jika salah satu dari hal ini dialami oleh anak-anak remaja, maka dia telah mencapai masa pubertas (dan diwajibkan untuk berpuasa).
 
Namun demikian, anak-anak (dibawah usia pubertas) harus diperintahkan untuk berpuasa, jika mereka mampu melaksanakannya dan tidak membahayakan mereka, sehingga mereka akan terbiasa dengannya.
 
Berpuasa juga tidak diwajibkan bagi seseorang yang kehilangan kesadaran, apakah karena kegilaan, pembedahan otak, dan lain-lain. Maka berdasarkan hal ini, jika ada seorang dewasa yang kehilangan kesadaran dan tidak dapat membedakan dengan dirinya sendiri, dia tidak wajib berpuasa atau memberi makan orang miskin (sebagai kafarat).


Judul Asli : Lesson on Fasting, Taraweeh and Zakaat
Penulis : Syaikh Muhmmad bin Shalih Al-Utsaimin
Judul Terjemahan : Pelajaran mengenai Puasa, Tarawih dan Zakat
Alih Bahasa : Ummu Abdullah
Editor : Abu Hasanain Ainur Reza, Lc.
Desain Sampul : Ummu Zaidaan al-Atsariyyah

( Password : Novel I-One )


 
Subscribe to Novel I-One

Enter your email address: