Loading

Karunia Mutiara Cinta - Bois

Malam terlihat cerah, di depan gerbang sebuah rumah besar, dua orang pemuda tampak sedang berbicara dengan seorang pembantu yang bekerja di rumah itu.

"Selamat malam, Mbak. Kami temannya Lisa. Boleh kami bertemu dengannya?" pinta Bobby  perihal maksud kedatangannya.

"Betul, Mbak. Bukankah dia menginap di sini?" timpal Randy yang sudah tak sabar ingin berjumpa dengan kekasihnya.

"O... kalau begitu, tunggu sebentar ya!" pinta si pembantu seraya bergegas masuk. 

Tak lama kemudian, si pembantu sudah kembali dan mempersilakan keduanya menunggu di beranda. Saat itu Randy langsung duduk seraya menyalakan sebatang rokok, sedangkan Bobby masih berdiri—memperhatikan sebuah patung aneh yang ada di situ. 
 
Beberapa menit kemudian, Lisa sudah keluar bersama Nina—sahabatnya yang tinggal di rumah besar itu. Lisa yang mengetahui maksud kedatangan Randy segera mengajaknya menuju ke kursi taman, sedangkan Bobby dan Nina menunggu di beranda. Sambil menunggu, mereka berbincang-bincang, mengingat semua kenangan manis yang mereka alami.
 
Maklumlah, sudah lama sekali mereka tidak bertemu, dan terakhir bertemu ketika mereka masih anak-anak, saat itu Nina dan keluarganya pergi keluar negeri untuk waktu yang cukup lama.
 
"Nin... kau masih ingat saat kita main pengantinpengantinan?" kata Bobby membuka pembicaraan sambil memberanikan diri memandang wajah Nina yang sedang tertunduk, sungguh tampak manis dan mempesona. Dalam hati, pemuda itu merasa takjub,

"Nin.. Aku tidak menyangka, kalau sekarang kau sudah menjadi gadis dewasa," katanya membatin.
 
Namun belum sempat pemuda itu menarik pandangan, tiba-tiba Nina sudah menatapnya. Sebuah tatapan yang dirasakan Bobby begitu hangat dan membuat jantungnya kian berdebar kencang. Lantas dengan segera keduanya mengalihkan pandangan sambil meninggalkan kesan di benak masing-masing, yaitu perasaan bahagia yang begitu mendalam. Saat itu Bobby mengalihkan pandangannya ke arah taman, sedangkan Nina tampak tertunduk malu.
 
Sementara itu di kursi taman, Randy dan Lisa masih membicarakan masalah mereka. Keduanya tampak saling berpandangan dengan tangan saling berpegangan.

"Lis... Benarkah kau mau memaafkanku?" tanya Randy memastikan.

"Iya, Kak. Aku menyadari kalau itu memang bukan salahmu."
"Terima kasih, Lis," ucap Randy seraya meremas tangan Lisa dengan lembut.

"Janji ya, kau tidak akan memberi kesempatan padanya untuk menemuimu lagi !" pinta Lisa seraya membalas remasan tangan pemuda itu. 
 
Randy mengangguk, kemudian dia segera mencium kening Lisa dengan penuh kasih sayang. Setelah pertemuan malam itu, Bobby sering berkunjung ke rumah Nina, hingga akhirnya mereka saling menyatakan cinta. Malam minggu pertama terasa begitu indah, bagaikan bunga warna-warni yang senantiasa harum mewangi. Tiada perasaan yang terucap selain cinta dan sayang, dan tiada perasaan yang terungkap selain peluk dan cium.

Bahkan keduanya sudah berjanji untuk saling menyayangi dan mencintai dengan sepenuh jiwa. Dan di setiap malam Minggu, mereka selalu menyempatkan diri untuk bertemu dan saling berbagi.
 
"Nin… Aku sangat mencintaimu. Cintaku padamu setinggi langit dan sedalam lautan," ucap Bobby seraya membelai rambut Nina yang panjang sebahu.

"Begitu pula aku, Kak. Setiap yang ada pada dirimu merupakan bagian dari diriku, rasanya... aku ingin selalu berada di sisimu," ucap Nina seraya merapat di pelukan pemuda itu.

"Nin ! Bolehkah aku menciummu sebagai ungkapan rasa cintaku!" pinta Bobby seraya menatap mata kekasihnya dengan hangat.

Nina tidak menjawab, saat itu dia terus menatap Bobby dengan tatapan penuh cinta. Lalu dengan perlahan kedua matanya tampak terpejam—tanda yang biasa diutarakan atas kesediaannya dicium oleh Bobby. Kemudian dengan perasaan cinta yang bergelora, keduanya tampak berciuman dengan mesranya. Sungguh saat itu keduanya sudah terjerat oleh cinta yang membutakan, sehingga apa yang mereka lakukan itu seakan ungkapan saling mengasihi, padahal apa yang mereka lakukan itu justru saling meracuni hati. Sementara itu di sebuah taman yang berada di tengah kota, Randy tampak sedang mengejar Lisa yang berlari sambil mengucurkan air mata. 
 
"Lis! Lisa…! Tunggu Lis! Mengapa kau tidak mau mengerti? Apa lagi yang harus kujelaskan padamu?" teriak Randy dengan nafas terengah-engah.

Lisa tidak menghiraukan teriakan itu, dia terus berlari dan berlari—berusaha menghindar dari kejaran pemuda yang sudah begitu dibencinya. Ketika sampai di sebuah tikungan, tiba-tiba gadis itu menghentikan larinya, kemudian melangkah menghampiri Randy. "Kak, sepertinya aku memang harus bicara padamu," katanya kepada Randy yang kini sudah berdiri dihadapannya.
 
"Syukurlah, Lis…! Akhirnya kau mau mengerti juga," kata Randy dengan mata berbinar.

"Ia, Kak. Kini aku telah mengerti dan menyadari kekeliruanku," kata Lisa seraya menghapus air matanya. "Ke-ketahuilah, Kak! Sesungguhnya kita memang sudah tidak cocok dan tak mungkin bisa bersatu lagi," sambungnya kemudian dengan kedua mata yang menatap Randy dengan penuh kebencian.
 
"Ini! Kukembalikan tanda cinta darimu, dan jangan pernah engkau menemuiku lagi!" larangnya seraya melemparkan kalung dan cincin yang pernah diberikan padanya sebagai tanda kesungguhan cinta Randy, kemudian gadis itu segera berpaling dan berlari meninggalkan pemuda itu.
 
Pada saat yang sama, Randy hanya terpaku memperhatikan kepergian Lisa, di dadanya bergejolak perasaan sedih yang begitu mendalam, terasa sesak dan menyakitkan.


( Password : Novel I-One )




Artikel Terkait:

31 komentar:

June 13, 2012 at 1:27 PM ki demang Sela Telu said...

... perjalanan cinta memang penuh liku liku ...

June 13, 2012 at 11:09 PM Unknown said...

wowww
nice posting gan :D ...
aabsen malam aahaayy

June 15, 2012 at 3:14 PM arief ahsan said...

maaf bang, sy mau nanya,, kmu punya koleksi novel luar yang udah diterjemahin gak?? sy suka baca novel sperti itu.. trima kasih

June 15, 2012 at 5:17 PM penyuluh perikanan said...

Artikelnya bagus sekali sob, saya sangat suka dan bagi saya bermanfaat.......
terima kasih sobat

June 15, 2012 at 10:34 PM Kang Soegie said...

Novel yang bagus... Izin download ya mas... Salam malam ^^

June 18, 2012 at 7:23 PM razone wanennoor said...

salam kenal, novel oh novel begitulah novel..hiks

June 18, 2012 at 10:30 PM Nurfani said...

Terharu saya membaca artikel ini. Sungguh :'(
saya juga pernah mengalaminya.

June 22, 2012 at 8:26 PM duniasharing said...

di ctrl d dulu nih kang.. heheh.. ds juga mash banyak buat di baca soalnya :D

June 22, 2012 at 9:14 PM Obat Penyubur Kandungan said...

ungakapan kata yang menarik

June 25, 2012 at 6:12 AM Abah Uzal Cirebon said...

Novel cinta yang penuh makna.

June 26, 2012 at 1:33 AM CIS 31 said...

HOLAOOOOOOOOO VISIT HARE SOBAT http://cheatisland31.blogspot.com/

June 26, 2012 at 4:38 PM nurse-id said...

wah gak mirip resensi novel ya



http://nurse-id.blogspot.com/2012/06/rokok-penuh-manfaat.html

June 26, 2012 at 4:42 PM www.arenatekno.web.id said...

Bagus bgt novelnya aku suka dech....



www.arenatekno.web.id

June 27, 2012 at 7:49 PM WARDY said...

KUNJUNGAN PETANG UNTUK MENYAPA SAHABAT

COMENT BALIK DI TUNGGU YAA

June 28, 2012 at 8:35 AM BRI Jakarta Veteran said...

jadi ingat semasa remaja ....

June 28, 2012 at 3:53 PM Buatbest said...

done follow 319# fol back friend..tQ~

July 3, 2012 at 3:47 PM eflianda said...

dah lama ga baca novel enk juga sekali baca..
ceritanya keren lg..
keren sob..

July 5, 2012 at 6:03 PM Fahrur Rozi Illahi said...

wahh, kalo udah masalah cinta memang berat, haha

July 6, 2012 at 7:01 PM Staff Administrator said...

love story.. :)
keren sob :)

July 9, 2012 at 1:29 PM Diary online said...

Wah Mantap Gan Sukses Buat Novel Nya

July 9, 2012 at 7:30 PM GlamFather said...

numpang download gan.. :D

July 16, 2012 at 9:50 PM Anonymous said...

hehee keren sobb....soal cinta lagi... aduhh dahhh

July 22, 2012 at 9:39 PM Wawasanku said...

Hadir di sini sobat, untuk silaturahmi, selamat malam

July 22, 2012 at 10:13 PM Belajar Komputer said...

keren tulisannya, sukses buat tulisan indah ini

July 23, 2012 at 12:24 AM Lover Virtual said...

Wah Mantap Gan Sukses Buat Novel Nya

July 26, 2012 at 5:20 PM Ada ilmu said...

Ngabuburit sambil baca novel ahhh

July 26, 2012 at 5:22 PM Anonymous said...

widieee mantapss dahhh

Post a Comment

 
Subscribe to Novel I-One

Enter your email address: