Bagi Neta, Mama adalah teman curhat dan partner belanja paling asyik.
Sementara Peter, teman sekelas Ken yang sering dijuluki sebagai Anak Mami, dengan mata mengristal bercerita, "Punya Mami itu spesial, Ken. Pelukan Mami paling oke, tempat paling hangat paling..."
Ketika Peter kehilangan kata-kata, Ken merasa rindunya terhadap ibu semakin membukit.
Seandainya saja ia terlahir sebagai seorang peri.
Dua kepak sayap keemasan menopang tubuh mungil melayari langit tiap matahari terbit. Menuju rindu hingga langit ketujuh.
Rindu. Sangat rindu
Tapi bagaimana mengeja rindu kepada yang sudah tiada?
Mereka bilang ibunya meninggal ketika Ken masih berusia satu tahun.
Mereka juga bilang, ibunya cuma masa lalu.
Mungkin karena itu tak satu pun pertanyaan Ken diangap penting untuk dijawab.
Bagaimana ibu meninggal? Di belahan mana bumi mendekapnya?
Sebab mereka, dengan cara yang sempurna, telah memutus semua jejak, hingga tak ada lagi yang bisa dikenang.
Ken sedih, frustrasi. Setiap malam harus melukis wajah Ibu dalam kanvas imajinasi, dalam khayal dan mimpi-mimpi.
Seandainya saja terlahir sebagai seorang Peri, mungkin ia bisa memilih dongeng yang lebih indah.
Sementara Peter, teman sekelas Ken yang sering dijuluki sebagai Anak Mami, dengan mata mengristal bercerita, "Punya Mami itu spesial, Ken. Pelukan Mami paling oke, tempat paling hangat paling..."
Ketika Peter kehilangan kata-kata, Ken merasa rindunya terhadap ibu semakin membukit.
Seandainya saja ia terlahir sebagai seorang peri.
Dua kepak sayap keemasan menopang tubuh mungil melayari langit tiap matahari terbit. Menuju rindu hingga langit ketujuh.
Rindu. Sangat rindu
Tapi bagaimana mengeja rindu kepada yang sudah tiada?
Mereka bilang ibunya meninggal ketika Ken masih berusia satu tahun.
Mereka juga bilang, ibunya cuma masa lalu.
Mungkin karena itu tak satu pun pertanyaan Ken diangap penting untuk dijawab.
Bagaimana ibu meninggal? Di belahan mana bumi mendekapnya?
Sebab mereka, dengan cara yang sempurna, telah memutus semua jejak, hingga tak ada lagi yang bisa dikenang.
Ken sedih, frustrasi. Setiap malam harus melukis wajah Ibu dalam kanvas imajinasi, dalam khayal dan mimpi-mimpi.
Seandainya saja terlahir sebagai seorang Peri, mungkin ia bisa memilih dongeng yang lebih indah.
-Ken lahir.
-Punya ibu tiri, papa menikah dengan mama Alia (yang sudah punya anak namanya Anggun dan Cantik.
-Rumah Ken yang sebelumnya sepi, kini ramai oleh keributan-keributan yang dibuat Anggun dan Cantik(karena iri dan benci pada Ken)
-Papa lebih memihak Anggun dan Cnatik daripada Ken=> Ken selalu disalahkan, namun Mbok Nah tidak hanya diam, Mbok Nah mengaku kalau semua itu kesalahan-kesalahannya(untuk melindungi Ken). Ken kesepian, teman-temannya punya ibu sedangkan ia tidak.
-Kaka(tetangga Ken) datang bersama adiknya(Rere) dan ibunya(Indah). Kaka lebih sreg
dengan Ken daripada dengan Anggun atau Cantik.
-Rasa kesepian Ken mulai meluntur dengan adanya si kecil Rere dan kakaknya. Ken biasa bermain dengan Rere, Ken juga diajari beberapa bahkan banyak hal mengenai dunia fotografi oleh Kaka; lelaki yang biasa mengunyah rumput di sela-sela giginya dan memakai topi baseball. Anggun dan Cantik merasa dirugikan, mereka memutar otak agar Kaka dekat dengan mereka. Mulai dari ngaku-ngaku barang koleksi Ken punya mereka hingga mengkambhinghitamkan Ken di depan Rere.
-Usia Ken 17 tahun. Pagi hari ketika ia genap 17 tahun, ia telah menemui rambutnya dipotong pendek tak beraturan. Mbok Nah membuka rahasia yang akan menuntaskan dahaga Ken, yaitu tentang ibunya. Mbok Nah menyerahkan foto Ken kecil bersama ibunya;Ayuningsih dan memberikan amplop yang disitu tertera alamat ibundanya. Ken tak tau kalau ibunya masih hidup, yang ia tau ibunya telah tiada. Ken memutuskan untuk mencari alamat yang tertera di amplop itu.
-Di dalam perjalanan ke Jakarta, Ken berkenalan dengan Adji(tepatnya sebaliknya). Dan Adji pun mmenolong Ken.
-Di alamat itu, ibunya nihil, namun masih beruntung ada orang yang masih memberi tau alamat ibunya; di Yogya.
-Ken meluncur ke Yogya. Ia terlelap di perjalanan, hingga seorang ibu memberinya tumpangan di rumah ibu beranak keterbelakangan mental itu. Tak lupa Ken mengabadikan sang ibu itu bersama anaknya yang mengurusinya dengan penuh kasih sayang
-Ken menerima telepon dari kawannya; Neta, ia angkat sebelum ia matikan beberapa kali. Neta bertanya, Ken memberi kabar bahwa ia sudah di Yogya, Neta dkk menyusul Ken ke Yogya
-Setelah mereka bertemu di station, mereka bersama-sama mencari alamat ibu Ken. Di alamat itu, beberapa saat mereka mengetuk pintu dan mengucapkan salam namun tak ada jawaban, yang aada hanya perembuan tergopoh-gopoh mendekati mereka dan menjelaskan kalau ayuningsih telah tiadadan menunjukkan makam tanpa nisan. Walau sedih Ken tatap puas, ia tau yang sebenarnya.
1. Tokoh:
a. Tokoh utama: Ken
b. Tokoh lain : Mbok Nah, Papa, Mama Alia, Anggun, Cantik, Kaka, Neta, Upi, Iwan, Adji
2. Karakter:
a. Ken : Baik, tabah, sabar namun ketika menyangkut ibunya ia tak tinggal diam, pintar, bersahaja.
b. Anggun dan Cantik : Iri, dengki, mudah marah, sewwenang-wenang.
c. Papa : Acuh tak acuh, pilih kasih, tidak adil.
d. Mama Alia : Iri, fashionable, pilih kasih, dan mudah marah.
e. Mbok Nah : Penyayang, Pengasih, dan baik.
f. Neta : Rapi.
g. Upi : Baik.
3. Alur: Progresif-regresif.
4. Setting:
a. Tempat : Di rumah papa Ken, Jakarta, Yogya, Bandung.
b. Suasana : Mengharukan dan menyedihkan
c. Waktu : Ketika masih ada academia(kontes menyanyi yang diadakan salah satu tv swasta)
5. Amanat:
a. Untuk mendapatkan sesuatu yang kita inginkan harus dengan perjuangan yang melelahkan.
b. Setelah kesulitan ada kemudahan.
c. Kasih ibu kepada beta tak terhingga.
d. Bakti anak pada ibu.
-Punya ibu tiri, papa menikah dengan mama Alia (yang sudah punya anak namanya Anggun dan Cantik.
-Rumah Ken yang sebelumnya sepi, kini ramai oleh keributan-keributan yang dibuat Anggun dan Cantik(karena iri dan benci pada Ken)
-Papa lebih memihak Anggun dan Cnatik daripada Ken=> Ken selalu disalahkan, namun Mbok Nah tidak hanya diam, Mbok Nah mengaku kalau semua itu kesalahan-kesalahannya(untuk melindungi Ken). Ken kesepian, teman-temannya punya ibu sedangkan ia tidak.
-Kaka(tetangga Ken) datang bersama adiknya(Rere) dan ibunya(Indah). Kaka lebih sreg
dengan Ken daripada dengan Anggun atau Cantik.
-Rasa kesepian Ken mulai meluntur dengan adanya si kecil Rere dan kakaknya. Ken biasa bermain dengan Rere, Ken juga diajari beberapa bahkan banyak hal mengenai dunia fotografi oleh Kaka; lelaki yang biasa mengunyah rumput di sela-sela giginya dan memakai topi baseball. Anggun dan Cantik merasa dirugikan, mereka memutar otak agar Kaka dekat dengan mereka. Mulai dari ngaku-ngaku barang koleksi Ken punya mereka hingga mengkambhinghitamkan Ken di depan Rere.
-Usia Ken 17 tahun. Pagi hari ketika ia genap 17 tahun, ia telah menemui rambutnya dipotong pendek tak beraturan. Mbok Nah membuka rahasia yang akan menuntaskan dahaga Ken, yaitu tentang ibunya. Mbok Nah menyerahkan foto Ken kecil bersama ibunya;Ayuningsih dan memberikan amplop yang disitu tertera alamat ibundanya. Ken tak tau kalau ibunya masih hidup, yang ia tau ibunya telah tiada. Ken memutuskan untuk mencari alamat yang tertera di amplop itu.
-Di dalam perjalanan ke Jakarta, Ken berkenalan dengan Adji(tepatnya sebaliknya). Dan Adji pun mmenolong Ken.
-Di alamat itu, ibunya nihil, namun masih beruntung ada orang yang masih memberi tau alamat ibunya; di Yogya.
-Ken meluncur ke Yogya. Ia terlelap di perjalanan, hingga seorang ibu memberinya tumpangan di rumah ibu beranak keterbelakangan mental itu. Tak lupa Ken mengabadikan sang ibu itu bersama anaknya yang mengurusinya dengan penuh kasih sayang
-Ken menerima telepon dari kawannya; Neta, ia angkat sebelum ia matikan beberapa kali. Neta bertanya, Ken memberi kabar bahwa ia sudah di Yogya, Neta dkk menyusul Ken ke Yogya
-Setelah mereka bertemu di station, mereka bersama-sama mencari alamat ibu Ken. Di alamat itu, beberapa saat mereka mengetuk pintu dan mengucapkan salam namun tak ada jawaban, yang aada hanya perembuan tergopoh-gopoh mendekati mereka dan menjelaskan kalau ayuningsih telah tiadadan menunjukkan makam tanpa nisan. Walau sedih Ken tatap puas, ia tau yang sebenarnya.
1. Tokoh:
a. Tokoh utama: Ken
b. Tokoh lain : Mbok Nah, Papa, Mama Alia, Anggun, Cantik, Kaka, Neta, Upi, Iwan, Adji
2. Karakter:
a. Ken : Baik, tabah, sabar namun ketika menyangkut ibunya ia tak tinggal diam, pintar, bersahaja.
b. Anggun dan Cantik : Iri, dengki, mudah marah, sewwenang-wenang.
c. Papa : Acuh tak acuh, pilih kasih, tidak adil.
d. Mama Alia : Iri, fashionable, pilih kasih, dan mudah marah.
e. Mbok Nah : Penyayang, Pengasih, dan baik.
f. Neta : Rapi.
g. Upi : Baik.
3. Alur: Progresif-regresif.
4. Setting:
a. Tempat : Di rumah papa Ken, Jakarta, Yogya, Bandung.
b. Suasana : Mengharukan dan menyedihkan
c. Waktu : Ketika masih ada academia(kontes menyanyi yang diadakan salah satu tv swasta)
5. Amanat:
a. Untuk mendapatkan sesuatu yang kita inginkan harus dengan perjuangan yang melelahkan.
b. Setelah kesulitan ada kemudahan.
c. Kasih ibu kepada beta tak terhingga.
d. Bakti anak pada ibu.
( Password : Novel I-One )
5 komentar:
Ijin nyimak mas Iwan ...
ikut nyimak dulu om, coba baca2 dulu nih.....
Menyimak nukilannya, novel ini sangat bagus sob.
Astagaaa bang I-One..suka banget aku sama alur ceritanya..ckckckkc...sipp.
welehh, ... bagus nih ceritanya.. kalimat2nya indah banget !!
Post a Comment