Loading

Alkitab di Dunia Modern - James Barr

KONSENSUS PADA PERIODE SESUDAH PERANG
Pada tahun-tahun sesudah perang dunia II, peranan Alkitab dalam iman dan teologia Kristen dinilai tinggi sekali, bahkan selama satu abad lebih sebelumnya, tidak pernah Alkitab mendapat penilaian yang begitu tinggi. Sebagian besar dari pada anggota-anggota Gereja dan dari pada kaum Teolog pada periode itu agaknya sependapat bahwa peranan Alkitab adalah mutlak penting, sehingga kalau Alkitab diabaikan, pastilah gereja dan iman kristen mengalami kecelakaan. Kedudukan Alkitab yang tinggi itu diakui oleh para teolog dan tercermin secara praktis dalam kehidupan jemaat-jemaat.

1. Gerakan Neo-orthodox
Teologia pada waktu itu umumnya secara kuat menekankan Alkitab. Penekanan tersebut menonjol dalam gerakan yang sering disebut gerakan "neo-orthodox," yang dipelopori oleh Karl Barth. Gerakan neo-orthodox itu mulai segera setelah perang dunia I dan begitu berkembang, sehingga pada akhir perang dunia II, sudah berpengaruh sekali. Titik penekanannya adalah pada isi Alkitab. Bahan pergumulannya ialah Allah Alkitab, Allah yang menyatakan Diri sebagaimana Dia berada, Allah orang Israel, konsep-konsep dan pemikiran Alkitab. Dengan penekanan-penekanan yang demikian, gerakan neo-orthodox itu kembali kepada prinsip-prinsip Reformasi yang sangat dihormatinya. Gerakan baru itu menolak pola-pola teologia yang disebut "liberal." Alasannya ialah bahwa: teologia liberal itu merupakan usaha manusiawi, yang menjadikan Allah serupa dan segambar dengan manusia, serta memberikan penekanan yang kuat sekali kepada kebudayaan manusia, hakekat manusia, dan cara berpikir manusia. Gerakan neo-orthodox itu menekankan bahwa iman mulai dengan Allah yang bersabda, dan Alkitablah yang menyaksikan Allah itu. Ada banyak orang, terutama di kalangan-kalangan yang berbahasa Inggris, yang tidak dapat menyetujui argumentasi-argumentasi khas yang dikemukakan teolog-teolog seperti Barth. Pengaruh gerakan neo-orthodox itu tidak nampak dalam bentuk konkrit dan agak bersifat umum, namun cukup besar juga. Atau mungkin lebih tepat kalau kita berbicara bukan tentang pengaruh ke-neo-orthodox-an itu pada teologia secara keseluruhan, melainkan bahwa ke-neo-orthodox-an itu merupakan suatu gejala khas dari pada kecenderungan yang tersebar luas di seluruh bidang teologia.

2. Ditekankannya Alkitab di luar gerakan neo-orthodox
 Ada alihan-aliran teologis yang lain-lain lagi yang memang tidak menyetujui pendapat-pendapat khas yang berlaku di kalangan neo-orthodox, namun merekapun makin lama makin mendekati Alkitab, makin bersandar pada isi Alkitab, makin menekankan Alkitab dan kekhasannya. Nampaklah pada waktu itu suatu hasrat untuk mengutamakan "pernyataan Allah" dan sejajar dengan penekanan itu suatu sikap peremehan terhadap "teologia alamiah" (natural teology) atau "agama alamiah" atau bahkan terhadap "agama" begitu saja. Telah menjadi suatu mode untuk menggariskan kontras antara pemikiran Alkitab (yang dinilai teologis positif) dengan cara-cara berpikir yang dianggap saingan, misalnya cara berpikir Yunani dan filosofis (yang dalam perbandingan dengan Alkitab dinilai negatif). Memang patut dicatat juga bahwa selalu ada suara-suara yang mengkritik kecenderungan-kecenderungan tersebut, namun harus diakui bahwa kecenderungan-kecenderungan itu kuat sekali, sehingga orang-orang yang menentangnya sering merasa terdesak.

3. Akibat-akibat gerakan kritik-historis
 Sejajar dengan perkembangan-perkembangan itu, beberapa problema yang sulit mengenai Alkitab, yang sudah mengganggu gereja-gereja, dan terutama gereja-gereja Protestan, selama lebih dari satu abad, agaknya sudah hampir dapat dipecahkan. Selama satu abad lebih, ahli-ahli Alkitab sudah biasa menggunakan metode-metode historis-kritis dalam menyelidiki kitab-kitab dalam Alkitab. Maka penggunaan metode-metode tersebut telah sangat mempengaruhi penilaian yang lazim diberikan kepada kitab-kitab tersebut. Dengan mengenakan metode-metode historis-kritis kepada bagian-bagian Alkitab seperti yang dikenakan kepada kesusasteraan kuna atau karangan-karangan sejarah yang kuna, para ahli telah sampai kepada kesimpulan-kesimpulan sbb.:
  1. Banyak kitab-kitab dalam Alkitab sebenarnya tidak dikarang oleh oknum yang secara tradisionil dianggap pengarangnya.
  2. Kemungkinan ada bahwa kitab-kitab tersebut terdiri dari berbagai lapis bahan yang berasal dari berbagai periode, dan yang disusun menjadi satu oleh redaktor pada akhir proses yang panjang.
  3. Diakui bahwa kitab-kitab tersebut mungkin mengandung unsur-unsur mitologis atau legenda-legenda historis, sehingga sejarah jaman kuna yang melatar-belakangi kitab-kitab Alkitab itu harus direkonstruksikan, dan tidak dapat diambil begitu saja dari naskah Alkitab sendiri.

Kesimpulan-kesimpulan yang bersifat kritis seperti itu menyebabkan retak-retak yang cukup mendalam dalam tubuh gereja Protestan. Kaum konservatif berpendapat bahwa kesimpulan-kesimpulan yang demikian itu membahayakan atau menyangkali sentralitas dan kewibawaan Alkitab di dalam gereja. Kalau harus diakui bahwa ada ketidaktelitian atau ketidaktepatan historis di dalam Alkitab, bagaimanakah Alkitab masih dapat dianggap teliti dan tepat secara teologis? Di pihak lain, jenis-jenis teologia yang bercorak liberal tidak lagi bersandar mutlak pada Alkitab, melainkan cenderung untuk menggunakannya secara selektif. Sedangkan golongan yang lain lagi, yaitu ahli-ahli sejarah agama Alkitab, nampaknya meneruskan tugas-analisanya dengan seolah-olah tidak peduli akan berita Alkitab secara keseluruhan, dan seolah-olah tidak mempunyai suatu pandangan poositif tentang pentingnya Alkitab atau kewibawaannya. Keretakan-keretakan dalam gereja Protestan yang terjadi demikian, yaitu antara kaum konservatif yang bersandar pada Alkitab dan kaum liberal yang mencita-citakan pandangan yang lebih luas, telah lama menyebabkan kesengsaraan yang pedih di tengah-tengah umat Kristen.

( Password : Novel I-One )


Artikel Terkait:

3 komentar:

May 9, 2012 at 8:23 PM Hzndi said...
This comment has been removed by the author.
May 10, 2012 at 11:51 AM kangtokkomputer said...

wah tulisan artikel bagus, sob ... numpang nyimak disini.. :)

August 10, 2012 at 2:01 AM About Woman said...

ini sangat informative, tentang sejarah Bible, terima kasih telah share:)

Post a Comment

 
Subscribe to Novel I-One

Enter your email address: