
Langit di sebelah barat pun merah kuning rupanya, dan sinar matahariyang turun itu nampaklah di atas puncak kayu yang tinggi-tinggi, indahrupanya, sebagai disepuh dengan emas juwita. Angin gunung yanglemah-lembut itu pun berembuslah, sedap dan nyaman rasanya bagiorang-orang kampung yang sedang di perjalanan kembali dari kebunkopi, yang terletak di lereng gunung dan bukit-bukit yang subur itu.
Maka angin itu pun bertambahlah sedikit kerasnya, sehingga daun dancabang-cabang kayu itu bergoyang-goyang perlahan-lahan sebagai menunjukkankegirangannya, karena cahaya yang panas itu sudah bertukardengan hawa yang sejuk dan nyaman rasanya. Batang padi yangtumbuh di sawah yang luas itu pun dibuai-buaikan angin, sebagaiombak yang berpalu-paluan di atas laut yang lebar; sawah yang seluasitu pun tiadalah ubahnya dengan lautan, sedang daun padi itu sebagaiair yang hijau rupanya.
Nah...seperti itu kutipan dari cerita azab dan sengsara. Indonesia bangets kan.... Pokoknya seru, silakan didownload dan dibaca yah!
Azab dan Sengsara ~ Editor By. I-One
Artikel Terkait:
Novel Indonesia
- Riwayat Soeharto di Majalah Tempo
- Bung Karno Pejambung Lidah Rakjat Indonesia
- Sejarah Kerajaan-Kerajaan Di Tatar Sunda
- Sejarah Perkembangan Pemurnian Islam di Indonesia - HAMKA
- Gajah Mada 4 : Perang Bubat - Langit Kresna Hariadi
- Gajah Mada 3 : Hamukti Palapa - Langit Kresna Hariadi
- Gajah Mada 2 : Bergelut Dalam Kemelut Tahta Dan Angkara - Langit Kresna Hariadi
- Gajah Mada #1 - Langit Kresna Hariadi
- Kau Tak Perlu Mencintaiku - Almino Situmorang
- Rahasia Kebangkitan Rara Jonggrang - Java Joe
Novel Dewasa
- Kerja Upahan dan Kapital - Karl Marx
- Mimpi-Mimpi Terpendam - Mira W
- Kasih Tak Terlarai - Suman Hs
- The Sacred Romance of King Sulaiman and Queen Sheba
- Memoar Seorang Dokter Perempuan - Nawal El Saadawi
- MAYA Misteri Dunia dan Cinta - Jostein Gaarder
- Novel Ilana Tan Spring in London
- Novel Ilana Tan winter in Tokyo
- Aku ingin menjadi yang terbaik bagimu bukan yang tercantik bagimu
- The Year of Living Dangerously : Cinta di Tengah Gejolak Revolusi 1965
0 komentar:
Post a Comment