Aku ingat, surat itu tiba waktu kami sedang sarapan. Pengirimnya pasti dari desa ini saja, dan alamatnya diketik. Aku membuka surat itu sebelum aku membuka dua surat lain yang berstempel pos London. Didalamnya tertempel pada sehelai kertas kata-kata dan huruf-huruf cetak yang telah digunting dari sebuah buku. Sesaat aku menatap kata-kata itu tanpa memahaminya. Kemudian nafasku tersekat.
Mula-mula surat kaleng yang keji itu hanya menyebabkan rasa takut, tapi kemudian surat-surat itu menyebabkan kematian. Pertanyaannya adalah , siapa yang akan menjadi korban berikutnya ?
Artikel Terkait:
Novel Detektif
- Misteri Biola Kuno - Sapta Siaga
- Gua Rahasia - Enid Blyton
- Gerbang Nasib - Agatha Christie
- Pembunuhan di Mesopotamia - Agatha Christie
- Mr Quin yang Misterius - Agatha Christie
- Kereta 4.50 dari Paddington - Agatha Christie
- Kasus-Kasus Perdana Poirot - Agatha Christie
- Rumah Kenangan - Mary Higgins clark
- Misteri Gelas Kembar - S. Mara Gd
- Misteri Alat Pembuka Amplop - S. Mara Gd
Novel Agatha Christie
- Kasus-kasus Terakhir Miss. Marple - Agatha Christie
- Gerbang Nasib - Agatha Christie
- Pembunuhan di Mesopotamia - Agatha Christie
- Mr Quin yang Misterius - Agatha Christie
- Kereta 4.50 dari Paddington - Agatha Christie
- Kasus-Kasus Perdana Poirot - Agatha Christie
- Masalah di Teluk Pollensa - Agatha Christie
- Membunuh Itu Gampang ~ Agatha Christie
- Gadis Ketiga ~ Agatha Christie
- Pasangan Detektif ~ Agatha Christie
Novel Barat Terjemahan
- Topeng Sang Puteri
- Gadis Hari Ketujuh
- Miss Pesimis - Alia Zalea
- A Child Called "It" - Dave Pelzer
- Kisah-Kisah Dhammapada
- Joey : Si Frustasi Yang Beruntung - Mark Bowden
- Misteri Kehadiran Arwah - Bois
- Antara Dua Batas - Amrita Pritam
- Kerja Upahan dan Kapital - Karl Marx
- Pertemuan Maut Di Kutub Utara - Alistair Maclean
0 komentar:
Post a Comment