Nyai Ratu Kidul adalah kepercayaan yang masih sangat melekat pada pikiran masyarakat Jawa pada umumnya. Banyak muncul kisah-kisah dalam masyarakat pesisir Laut Selatan Jawa yang dihubung-hubungkan dengan kekuasaan penguasa Laut Selatan itu.
Bagaimanakah kisah Nyai Ratu Kidul? Apakah Nyai Ratu Kidul benar-benar ada?
Kepercayaan itu semakin lama mulai semakin ada yang berani membantah, setelah peradaban Jawa semakin berkembang. Hanya saja kontroversi itu pun rasanya sulit berakhir, sebab bahkan banyak kalangan intelek di Jawa yang juga penganut loyal mistik kejawen dan klenik.
Sudah sangat lama saya mengalami proses berpikir tentang mistik kejawen yang akhirnya bisa saya simpulkan hanyalah sebagai sebuah paradigma Jawa kuno yang mengakibatkan stagnan perkembangan masyarakat. Pemujaan kepada roh-roh dan lelembut yang dilakukan oleh orang Jawa mengakibatkan terlalu banyaknya tempat yang dianggap keramat, menyita waktu dan biaya yang tidak sedikit, yang tidak mempunyai akibat positif terhadap produktivitas masyarakat sebab hanya membuang-buang waktu dan uang. Atau, masyarakat selalu berada dalam ketakutan untuk melakukan pekerjaan mereka secara bebas karena takut kutuk ini dan itu. Itulah gambaran masyarakat tradisional Jawa khususnya, dan di Asia-Afrika pada umumnya sampai saat ini, kalah jauh perkembangannya dengan dunia Barat yang rasional.
Karena penganut mistik yang masih sangat luas di masyarakat, tidak heran jika perusahaan-perusahaan televisi memanfaatkannya dengan suguhan tayangan-tayangan mistik, muncul majalah-majalah dan tabloid mistik, dan hal itu memperoleh sambutan yang begitu luas dari masyarakat Indonesia. Sambutan itu bukan sekedar soal hiburan, tetapi juga karena kegemaran dan kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal mistik.
Saya orang Jawa tulen, lahir di sebuah Desa Banggle, di pedalaman Nganjuk yang di dalam dan sekelilingnya penuh dengan kepercayaan mistik yang tidak terbatas. Ibu dan ayah saya adalah orang kejawen tulen, secara formal beragama Islam. Pada waktu usia saya menginjak 5 tahun, kebetulan saya mulai suka ikut-ikutan tidur di sebuah langgar atau mushola yang dibangun oleh Modin di desa kami. Langgar itu dibangun sekitar jaman Gestapu.
Jangan dibayangkan bahwa mushola atau langgar tersebut terkesan religius, sebab di dalamnya juga ada pembicaraan tentang rahasia isteri para santrinya yang dipergunjingkan, atau pembicaraan perjudian yang menjadi kisah nyata atau kelakukan beberapa santri yang dijadikan bahan gurauan menjelang tidur, serta pembicaraan tentang kesaktian kyai ini dan kyai itu, jin di pondok pesantren mana dan mana, dan sebagainya.
Saya masih ingat ketika suatu saat (masih usia SD) sengaja menghitung sandal saya yang hilang di langgar itu, dalam waktu satu bulan kehilangan enam pasang sandal. Dan hilangnya pasti pada waktu Maghrib, Isya’ dan Subuh. Karena seringnya kehilangan sandal, maka timbullah akal; kalau mau masuk langgar, sandal yang sebelah kiri saya lemparkan ke tempat gelap-gelap, sandal yang sebelah kanan saya sembunyikan di atas genting. Aman!
Tetapi langgar tersebut yang menjadi salah satu faktor cikal-bakal keberanian saya untuk tidak tunduk pada perkara-perkara mistik dan takhayul, sebab dari tempat itu – meskipun tidak diajari tentang bagaimana melawan jin atau lelembut – diberikan dasar-dasar pemikiran agama bahwa manusia adalah makhluk yang paling mulia. Meskipun terdapat banyak kisah para santri tentang jin yang menjaga masjid, kyai yang beristeri jin dan sebagainya, tetapi setidak-tidaknya masih memunculkan wacana bahwa manusia bukanlah sub-ordinasi atau tidak terletak di bawah kaum lelembut.
( Password : Novel I-One )
17 komentar:
Benar sob.. kita hanya harus tunduk dan takut kepada Allah SWT...
wah boleh juga nih sob.... ijin download deh :-)
yang seperti ini sya suka .... :D
Yang terpenting kita harus taat kepada tuhan , pencipta semua alam .
^^
boleh juga nih :)
pengen tau deh, gimana ceritanya kok nyai roro kidul ini cuman rekayasa.
padahal, mbah saya ngaku pernah lihat wujud dan istana nya si nyai itu
cboxnya error ga bs di isi
jikapun ini nyata atau tidak, sebaiknya kita kembali mengingat siapa pencipta alam semesta. jadi kita mesti takud sama yg kuasa :)
Info bagus , mudah-mudahan kita tidak terjebak dalam kemusrikan ..
kbelet pengen coba nih,,,hehe
maaf baru bisa datang lagi mas iwan
main ke tempat teman
yang penting kita hanya takut kepada sang pencipta
menarik sekali sahabat, ijin download ya, salam
betul, ini mungkin yang dinamakan penjajahan pemikiran, dan tetap ada hingga kini dalam bentuk yang lain ...
Sebenarnya aku antara percaya dan tidak tentang sosok Nyi roro kidul nih bang,jadi adabenernya juga postingan abang ini..saluttttt.
postingan yang bagus sobat, ....
sangat bermakna sob.terima kasih
makasih
Ane setuju gan, mungkin karakter Nyi Roro Kidul diciptakan oleh pergolakan Politik zaman kerajaan Mataram Islam. kemudian ada Jin yang memanfaatkan hal tersebut.
Post a Comment