Baru permulaan isinya saya baca,namun panasnya sudah terasa, Misal saja nukilan tulisan Andrias Harefa yang dimuat dalam buku tsb.
Lalu apa gunanya sekolah dan universitas kalau kita akhirnya hanya memproduksi beo-beo seperti para doktor pertanian yang tidak mampu membuat “jambu indonesia”atau “durian indonesia”,tetapi hanya membuat segala hasil-hasil pertanian serba Bangkok?………..………Tidakkah sekolah dan universitas juga hanya mampu melahirkan sarjana-sarjana,bahkan belakangan juga doktor,yang bisanya cuma menjiplak hasil karya orang lain?Bukankah kita telah lama tahu bahwa sebagian besar sarjana kita tidak pernah menghasilkan karya tulis serius setelah diwisuda(bahkan juga para doktor dan profesor hanya sesekali menulis di media cetak untuk dapat disebut “pakar”.
Bagaimana?seru bukan?
Belum lagi nukilan dari tulisannya YB Mangunwijaya,tentang opininya sendiri mengenai memerdekakan manusia pegawai,menjadi manusia swasta.
Nukilan itu intinya begini,realita yang ada dunia pendidikan saat ini telah jatuh kepada power system yang justru mendidik manusia-manusia untuk menjadi “kuli babu” atau “panda-panda dalam sirkus”,bukan mendidik manusia yang kreatif.
Kalau memang tempat kuliahmu justru mendidik untuk menjadi kuli babu,jangan berkecil hati dulu,jadikanlah kuliahmu itu sebagai penyemangat dan kemudian disiplinkanlah dirimu sendiri agar kamu lebih bebas dan berfikir kreatif tidak terkekang dalam koridor yang sudah disediakan.
Itu semua bisa dicapai kalau kamu tidak kuliah hanya sekedar ngampus!!
Nggak Sekadar Ngampus ~ Editor By. I-One
Artikel Terkait:
Buku dan Artikel
- The Chronicles of Narnia : Keponakan Penyihir - Nurul Huda Kariem MR
- Cinta Nasi Lemak - Nizam Zakaria
- Ksatria Negeri Salju - Sujoko
- Riwayat Soeharto di Majalah Tempo
- Bung Karno Pejambung Lidah Rakjat Indonesia
- Sejarah Kerajaan-Kerajaan Di Tatar Sunda
- Sejarah Perkembangan Pemurnian Islam di Indonesia - HAMKA
- Keajaiban Lailatul Qadar - Dzulqarnain M. Sunusi
- Hijab & Pakaian Muslimah dalam Shalat - Ibnu Taimiyah
- Jalan Terindah - Imam Sutrisno
0 komentar:
Post a Comment