Kara Ben Nemsi atau Old Shatterhand (tokoh sentral dalam seri Winneou) kali ini melanjutkan perjalanan panjangnya di "Dunia Timur". Ia bersama empat orang kawannya yaitu Hajji Halef Omar, Sir David Lindsay, Sheikh Haddedihn Muhammed Emin, dan Amad el Ghandur, kini berada di jantung pegunungan Kurdistan. Dalam perjalanannya mereka bertemu dengan suku Kurdi Bewari yang mengundangnya untuk tinggal dalam perkampungan mereka. Namun ternyata ada maksud tersembunyi dari orang-orang Kurdi tersebut, mereka menginignkan kuda-kuda dan senjata mereka. Kara Ben Nemsi dan kawan-kawannya terjebak. Namun berkat kecerdikan Kara Ben Nemsi, ia dan kawan-kawannya berhasil meloloskan diri walau akhirnya tertangkap kembali. Dalam keadaan sebagai tawanan tiba-tiba seorang utusan dari penguasa Gumri mengenalinya dan mengundangnya menemui penguasanya (Bey dari Gumri).
Dari status tahanan Kara Ben Nemsi dan kawan-kawannya kini menjadi tamu Bey dari Gumri, seorang penguasa suku Kurdi yang disegani oleh sukunya. Dari pertemuannya dengan Bey terungkap bahwa saat itu sedang terjadi pertikaian antara suku Kurdi Bewari yang Muslim dan suku Chaldani yang Kristen Nestorian.
Esoknya ketika mereka berburu beruang di Mia, Kara Ben Nemsi dan Lindsay terpisah dari rombongan, tiba-tiba mereka diserang oleh orang-orang Nestoria yang dipimpin oleh Melek dari Lizan, Kara Ben Nemsi dan sahabatnya Sir David Lindsay tertangkap. Lagi-lagi Kara Ben Nemsi dan sahabatnya berhasil melarikan diri, ketika mereka baru sampai ke tempat mereka ditangkap, mereka bertemu dengan orang-orang Chaldani yang berbeda yang berhasil menangkap Bey dari Gumri ketika mereka berburu beruang. Dari percakapan dengan mereka ternyata nama Kara Ben Nemsi telah dikenal dengan baik karena pernah menyelamatkan seorang gadis di Amadijah yang merupakan cucu dari Maria Durimeh yang disegani oleh suku Chaldani maupun suku Kurdi Bawari.
Pengalaman itu menyelamatkan nyawa Kara Ben Nemsi dan kawan-kawannya sehingga mereka dijadikan tamu kehormatan bagi suku Chaldani yang dipimpin oleh Melek dari Lizan. Namun Bey dari Gumri yang merupakan musuh orang Chaldani tetap dijadikan tawanan sebagai sandera.
Dengan ditawannya Bey dari Gumri pertikaian antara Suku Kurdi Beari dan suku Chaldani tak terelakkan lagi, suku Kurdi tengah bersiap berperang melawan suku Chaldani. Kara Ben Nemsi yang saat itu berada ditengah-tengah suku Chaldani mencoba untuk menghindari terjadi pertempuran berdarah antara dua suku tersebut, statusnya sebagai tamu terhormat baik bagi suku Kurdi maupun suku Chaldani dan pengalamannya yang pernah menyelematkan cucu Maria Durimeh, tokoh spiritual yang disegani oleh kedua belah suku membuat dirinya dapat diterima oleh kedua belah pihak yang bertikai. Kara Ben Nemsi pun segera beraangkat menuju perkemahan suku Krudi untuk mencoba menjadi juru damai.
Petualangan di Kurdistan ~ Editor By. I-One
0 komentar:
Post a Comment