Pembalasan Dendam Mantan Samurai Atas Kematian Majikannya
Ronin adalah istilah untuk samurai tanpa majikan. Majikan seorang samurai adalah seorang daimyo, semacam kepala klan / marga dan menguasai suatu daerah tertentu. Daimyo sering juga dianggap sebagai personifikasi penguasa militer suatu wilayah karena jaman daimyo berkuasa adalah jaman dimana Jepang masih mengalami perang antar daerah. Alasan yang menjadi penyebab seorang samurai menjadi ronin bisa beragam. Bisa karena majikannya kalah perang, wilayahnya disita atau karena mengalami hukuman dari penguasa militer tertinggi, shogun.
Kisah 47 Ronin terjadi pada masa pemerintahan shogun Tokugawa Tsunayoshi, keturunan dari Tokugawa Ieyasu, tahun 1701. Pada masa ini, Jepang relatif damai karena daimyo-daimyo yang kuat secara militer sudah tunduk oleh para pendahulu shogun. Pada masanya, Tokugawa Tsunayoshi mengeluarkan sebuah aturan baru tentang pelestarian lingkungan hidup, yang melarang penduduk mengganggu makhluk hidup meski itu adalah hama. Masyarakat yang ketahuan membunuh makhluk hidup, anjing atau tikus misalnya, akan dihukum berat. Undang-undang ini dikeluarkan karena shogun Tokugawa Tsunayoshi belum memiliki keturunan dan dalam kepercayaannya, hal ini mungkin dianggap karma karena dimasa lalu pernah membunuh binatang.
Kisah dalam cerita ini berawal dari Lord Asano dari Ako-Asano Takumi no Kami yang sudah muak pada tingkah laku para bangsawan yang hanya memikirkan keuntungan materi bagi mereka. Sikap Lord Asano ini berbenturan dengan Kira Kozuke no Suke Yoshihisa, pemimpin upacara di istana shogun yang menghendaki agar setiap orang yang berhubungan dengannya memberikan suap agar urusannya diperlancar. Karena Lord Asano tetap berkeras pada sikapnya, Kira mencoba mempermalukan Lord Asano dengan tujuan agar Lord Asano marah. Jika Lord Asano marah dan sampai mencabut pedang, Lord Asano akan dihukum berat karena ada aturan keras mengenai penggunaan pedang di istana Shogun.
Lord Asano lepas kendali saat Kira mengatakan bahwa Lord Asano tidak perlu meyuapnya dengan uang, melainkan bisa dengan isterinya sendiri. Dalam kemarahannya, Lord Asano mencabut pedang dan menebas Kira. Istana shogun geger dan Lord Asano ditangkap. Karena pelanggaran berat ini, Lord Asano harus seppuku-bunuh diri atau di Indonesia lebih dikenal sebagai harakiri. Selain hukuman berat itu, wilayah Lord Asano disita, purinya diambil alih shogun dan keluarganya terpaksa menyingkir.
Ternyata Kira tidak tewas. Kira tetap hidup dan tidak mendapat hukuman apapun. Hal ini membuat para samurai yang mengabdi pada Lord Asano meradang. Jikapun Lord Asano bersalah dan dihukum berat, semestinya Kira ikut dihukum, sesuai prinsip "kedua belah pihak yang bertengkar harus dihukum". Dibawah pimpinan Oishi Kuranosuke Yoshitaka mereka mengajukan petisi kepada shogun. Sebagian samurai sebenarnya sudah langsung ingin mengadakan balas dendam, namun Oishi dapat mencegahnya karena jika langsung mengadakan balas dendam, hal itu sama saja menentang shogun. Jika menentang shogun, mereka bisa langsung dihancurkan oleh para daimyo lain atas perintah shogun dan hal itu bisa menyulitkan keluarga mendiang Lord Asano.
Kisah dalam cerita ini berawal dari Lord Asano dari Ako-Asano Takumi no Kami yang sudah muak pada tingkah laku para bangsawan yang hanya memikirkan keuntungan materi bagi mereka. Sikap Lord Asano ini berbenturan dengan Kira Kozuke no Suke Yoshihisa, pemimpin upacara di istana shogun yang menghendaki agar setiap orang yang berhubungan dengannya memberikan suap agar urusannya diperlancar. Karena Lord Asano tetap berkeras pada sikapnya, Kira mencoba mempermalukan Lord Asano dengan tujuan agar Lord Asano marah. Jika Lord Asano marah dan sampai mencabut pedang, Lord Asano akan dihukum berat karena ada aturan keras mengenai penggunaan pedang di istana Shogun.
Lord Asano lepas kendali saat Kira mengatakan bahwa Lord Asano tidak perlu meyuapnya dengan uang, melainkan bisa dengan isterinya sendiri. Dalam kemarahannya, Lord Asano mencabut pedang dan menebas Kira. Istana shogun geger dan Lord Asano ditangkap. Karena pelanggaran berat ini, Lord Asano harus seppuku-bunuh diri atau di Indonesia lebih dikenal sebagai harakiri. Selain hukuman berat itu, wilayah Lord Asano disita, purinya diambil alih shogun dan keluarganya terpaksa menyingkir.
Ternyata Kira tidak tewas. Kira tetap hidup dan tidak mendapat hukuman apapun. Hal ini membuat para samurai yang mengabdi pada Lord Asano meradang. Jikapun Lord Asano bersalah dan dihukum berat, semestinya Kira ikut dihukum, sesuai prinsip "kedua belah pihak yang bertengkar harus dihukum". Dibawah pimpinan Oishi Kuranosuke Yoshitaka mereka mengajukan petisi kepada shogun. Sebagian samurai sebenarnya sudah langsung ingin mengadakan balas dendam, namun Oishi dapat mencegahnya karena jika langsung mengadakan balas dendam, hal itu sama saja menentang shogun. Jika menentang shogun, mereka bisa langsung dihancurkan oleh para daimyo lain atas perintah shogun dan hal itu bisa menyulitkan keluarga mendiang Lord Asano.
Kisah 47 Ronin ~ Editor By. I-One
0 komentar:
Post a Comment