Novel ke-75 Mira W ini bercerita tentang perjalanan cinta seorang perempuan yatim piatu yang cerdas dan mandiri bernama Vania. Pernikahannya dengan Aries-anak pengusaha ternama- ketika keduanya sama-sama masih berstatus mahasiswa ternyata tak semulus yang dibayangkan.
Mulai dari ketidaksetujuan orang tua Aries, ketidaksiapan Aries hidup sulit, sampai perkosaan yang dilakukan sahabat Aries terhadap Vania, menjadikan kisah cinta Vania dan Aries penuh liku dan perjuangan.
Betapapun sulitnya perjalanan cinta yang dialami, ada satu kenangan yang tak sanggup dienyahkan Aries dan Vania sekalipun keduanya memutuskan berpisah. Kenangan tentang sungai Amazon yang pernah mereka datangi bersama. "Selama sungai Amazon masih mengalir, cintaku kepadamu takkan pernah kering," ikrar Aries pada Vania kala itu. Benarkah demikian?
Seperti karya-karyanya yang lain, novelis yang juga berprofesi sebagai dokter ini, kembali mengangkat tokoh utama perempuan yang tegar dan berani. "Memang mungkin Vania terkesan lemah. Namun, sebenarnya tidak demikian. Dia mempertahankan perkawinannya, suami, dan anaknya, itu menunjukkan dia kuat," ungkap Mira usai bedah novel "Cinta Sepanjang Amazon", di Pisa Café, Mahakam, Jakarta, Kamis, (27/11).
Mengenai peranannya dalam penggarapan film "Cinta Sepanjang Amazon" Mira mengaku hanya sebatas pemberi saran dan tidak memaksakan. Hanya saja, untuk judul Mira minta jangan diubah. "Saya ini kan penulis novel. Kalau untuk film, biar penulis skenario saja, kan dia lebih ngerti," jelas Mira.
Rencananya, "Cinta Sepanjang Amazon" mulai diproduksi April 2009 oleh Moestopo Productions, sebuah badan usaha di bidang multimedia milik Yayasan Universitas Prof. DR. Moestopo.
Lantas, apakah lokasi pengambilan gambar juga akan dilakukan di sungai Amazon, Amerika Selatan? "Saya sih enggak memaksa. Kalau memang dananya memadai alangkah bagusnya kalau bisa syuting di sana. Tapi kalau enggak bisa ya enggak apa-apa. Kalau menurut saya di Indonesia juga bisa, hutan di Kalimantan mirip-mirip dengan Brazil," papar Mira.
Mulai dari ketidaksetujuan orang tua Aries, ketidaksiapan Aries hidup sulit, sampai perkosaan yang dilakukan sahabat Aries terhadap Vania, menjadikan kisah cinta Vania dan Aries penuh liku dan perjuangan.
Betapapun sulitnya perjalanan cinta yang dialami, ada satu kenangan yang tak sanggup dienyahkan Aries dan Vania sekalipun keduanya memutuskan berpisah. Kenangan tentang sungai Amazon yang pernah mereka datangi bersama. "Selama sungai Amazon masih mengalir, cintaku kepadamu takkan pernah kering," ikrar Aries pada Vania kala itu. Benarkah demikian?
Seperti karya-karyanya yang lain, novelis yang juga berprofesi sebagai dokter ini, kembali mengangkat tokoh utama perempuan yang tegar dan berani. "Memang mungkin Vania terkesan lemah. Namun, sebenarnya tidak demikian. Dia mempertahankan perkawinannya, suami, dan anaknya, itu menunjukkan dia kuat," ungkap Mira usai bedah novel "Cinta Sepanjang Amazon", di Pisa Café, Mahakam, Jakarta, Kamis, (27/11).
Mengenai peranannya dalam penggarapan film "Cinta Sepanjang Amazon" Mira mengaku hanya sebatas pemberi saran dan tidak memaksakan. Hanya saja, untuk judul Mira minta jangan diubah. "Saya ini kan penulis novel. Kalau untuk film, biar penulis skenario saja, kan dia lebih ngerti," jelas Mira.
Rencananya, "Cinta Sepanjang Amazon" mulai diproduksi April 2009 oleh Moestopo Productions, sebuah badan usaha di bidang multimedia milik Yayasan Universitas Prof. DR. Moestopo.
Lantas, apakah lokasi pengambilan gambar juga akan dilakukan di sungai Amazon, Amerika Selatan? "Saya sih enggak memaksa. Kalau memang dananya memadai alangkah bagusnya kalau bisa syuting di sana. Tapi kalau enggak bisa ya enggak apa-apa. Kalau menurut saya di Indonesia juga bisa, hutan di Kalimantan mirip-mirip dengan Brazil," papar Mira.
5 komentar:
I like Mira
thanks ya infonya !!!
www.bisnistiket.co.id
Slamat siang teman-teman semuanya, smoga sukses slalu .....!!!
http://bit.ly/1K9QbWZ
Dimana bisa download novel in.?
terima kasih.
Dimana bisa download novel in.?
terima kasih.
Post a Comment