Loading

Negeri Kupu-Kupu By. Paulus Subiyanto

Sudah tiga hari Liza tidak masuk sekolah karena kakinya kesleo gara-gara jatuh dari sepeda.. Setiap pagi sampai siang ia di rumah sendirian. Bi Imah, pembantunya, juga sedang pulang kampung menjenguk neneknya yang sedang sakit.. Papa dan Mama kerja sampai sore sedangkan Kak Rizka juga sekolah sampai siang. Liza bosan seharian hanya baca komik atau nonton tivi.

Pagi itu Liza sedang meniup pianika untuk mengusir rasa sepi di teras belakang rumah sambil mengisi teka-teki dari sebuah majalah anak-anak. Ada tiga pertanyaan yang baru dijawab Liza dalam teka-teki itu. Pertama, apa nama taring gajah ? Gading Kedua, apa makanan kesukaan beruang ? Madu. Dan ketiga, air laut mengandung apa ?Garam. Ketika ia mencoba memainkan laguKupu-Kupu Yang Lucu, tiba-tiba perhatiannya tertuju pada seekor kupu-kupu berwarna kuning yang terjebak di kaca jendela. Kupu-kupu itu kelabakan sambil menabrak kaca jendela karena ingin keluar sehingga menimbulkan suara berisik.

“ Kasihan”, bisik hati Liza. Ia pun berhenti meniup pianikanya dan berjalan dengan tertatih-tatih sambil menahan sakit menuju ke jendela. Kupu itu semakin ketakutan ketika melihat Liza mendekat.Tetapi Liza membuka jendela dan dengan lembut menghalau kupu tersebut agar bisa keluar. Kupu kuning itu pun terbang bebas. Liza kembali ke tempat duduknya untuk melanjutkan lagunya sambil menyelesaikan teka-tekinya.

Sedang asyiknya Liza melanjutkan nyanyiannya , tiba-tiba kupu-kupu kuning tadi sudah ada di hadapannya. Ia hinggap di pangkuan Liza sambil mengepak-kepakkan sayapnya. Dan betapa terkejutnya ketika kupu itu berbicara.

“ Terimakasih Liza. Kau anak yang baik hati. Biasanya anak-anaksuka mengejar –ngejar dan menangkapi kupu-kupu, bahkan tak jarang menyiksa dan me bunuh, tetapi kau telah menolong aku..Sebagai ungkapan terimakasihku, aku akan mengajakmu melawat ke Negeri Kupu-Kupu. Ayo Lisa! Ikuti aku!”, ajak kupu itu sambil terbang.

Kupu kuning itu terbang pelahan dan dikuti Liza berjalan terpincang-pincang sampai tiba di sebuah batu hitam di pojok kebun.

“ Sentuhlah batu itu dan pejamkan matamu sejenak”, perintah Si Kupu. Liza pun menuruti. Dan ketika membuka matanya, Liza sudah berada di Negeri Kupu Kupu nan indah mempesona.

Liza pun mempunyai sayap seperti kupu-kupu sehingga bisa terbang ke sana ke mari.

“Selamat datang di Negeri Kupu Kupu,Liza”, kata si Kupu Kuningramah. Liza masih terkagum dan terpesona melihat pemandangan yang begitu indah. Beraneka ragam bunga dengan aroma harum wangi semerbak ada di sana , berbagai macam warna warni ribuan kupu menyambut dan mengiringi dirinya dengan ramah.

“ Liza, kami para kupu-kupu singgah di dunia hanya sebentar.Hanya satu dua hari saja setelah itu kami mati, namun sebenarnya jiwa kami kembali ke sini. Inilah tempat kami yang sejati dan abadi. Indah bukan ? Sesungguhnya kami turun ke dunia ingin membagikan keindahan dan keceriaan walau hanya sekejap, namun sayangnya justru manusia sering mengejar dan menangkapi kami”, kata Si Kupu itu sambil terus mengajak Liza terbang mengitari hamparan taman yang tiada tara.

Tiba-tiba Si Kupu berhenti dan hinggap di sebuah kelopak bungasambil menunjukkan muka yang sedih.

“ Liza, maukah kamu menolong kami?”, pintanya.

“Kalau aku bisa, pasti akan kulakukan”, jawab Liza. Lalu Si Kupu bercerita bahwa Ratu Kupu mereka sekarang sedang sakit karena diserang oleh Kumbang Jahat. Racun sengatnya membuat Sang Ratu tak sadarkan diri. Berbagai upaya sudah dilakukan untuk menyembuhkan Sang Ratu tetapi belum ada hasilnya.

“Apa yang harus saya lakukan sahabatku ?” tanya Liza ikut sedih. Si Kupu pun lalu melanjutkan ceritanya. Menurut salah seorang tabib Negeri Kupu yang paling pintar, racun sengat itu hanya bisa ditawarkan oleh ramuan khusus. Sedangkan resep ramuan tersebut berupa teka-teki yang belum bisa dipecahkan.

“ Liza, maukah kamu membantu memecahkan teka-teki itu?”

“ Akan saya coba sebisa mungkin”, jawab Liza.

Liza pun diajak ke Istana Kupu tempat Sang Ratu terbaring tak sadarkan diri. Istana itu terbuat dari kristal dan batu mulia yang berkilauan. Beberapa guci dari pualam nampak tersusun rapi.

“ Guci-guci itu berisi madu terbaik untuk persediaan makanan kami”, jelas Si Kupu kepada Liza.

Ketika memasuki ruangan Istana, .betapa terkejutnya Liza melihat seorang putri cantik dengan sayap seperti sutra putih dan bermahkota zamrud manikam sedang tertidur tak sadarkan diri.

“Ini Ratu kami. Dan ini resep yang saya maksud”, kata si Kupu sambil menyodorkan selembar kertas bertuliskan: GAJAH TERSANGKUT DI POHON, BERUANG MANDI DI LAUT

Liza menatap tulisan tersebut dan terbang keluar sejenak untuk menemukan apa maksud teka-teki itu. Lalu ia hinggap pada sebatang pohon kelapa gading yang rimbun buahnya.

Tiba-tiba mata Liza terbelalak dan “ Aha !”.

“Gajah berarti gading…ya kelapa gading!”. Lalu Liza pun ingat guciguci berisi madu tadi . “Ah, beruang berarti madu ! Bukankah beruang suka makan madu? Dan....mandi di laut berarti garam !”Bukankah jawabannya sama dengan teka-teki yang ada pada majalah anak anak tadi ? Liza pun bergegas kembali ke Istana.

“ Tolong siapkan segelas air kelapa gading ditambah madu dan garam secukupnya ! Minumkan ramuan itu kepada sang ratu.Semoga bisa menawarkan racunnya!”, perintah Liza penuh keyakinan.

Liza benar. Sang Ratu pun sembuh dan sadar kembali setelah meminum ramuan itu. Sebagai rasa terimakasihnya, Sang Ratu menghadiahi Liza sebuah cermin wasiat. Dengan cermin itu kapan saja Liza bisa berkunjung ke Negeri Kupu-Kupu

“Liza! Bangun !Bangun! Masak tidur si kursi! Ayo pindah ke kamar!”, Rizka baru saja pulang sekolah mendapati adiknya sedang tertidur di kursi sambil memegangi pianika

“Aduh! Mana cerminku? Mana cerminku? Aku mau kembali ke Negeri Kupu “, kata Liza sambil mengusap matanya.

Rizka tersenyum sambil geleng-geleng kepala menyaksikan tingkah adiknya, sambil dalam hati berkata; ” Bisa-bisanya tidur di kursi aja kog sambil mimpi! Dasar tukang khayal ! “


Artikel Terkait:

0 komentar:

Post a Comment

 
Subscribe to Novel I-One

Enter your email address: