
"Akan kuberikan cinta dan seluruh hidupku untukmu, Mas. Seandainya jantungku tidak berdenyut lagi sekalipun, cintaku padamu takkan pernah mati". "Cintamu segala-galanya untukku, Solandra. Biarkan jantung kita berdenyut dalam satu denyutan sampai kematian datang menjemput kita".
Cinta mereka begitu murni. Begitu indah. Begitu abadi. Adakah yang mampu mengoyakkannya?
Mira W lahir dan dibesarkan di Jakarta, menempuh dan menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Trisakt, Jakarta. Sekarang bertugas di Universitas Prof.Dr.Moestopo sebagai staf pengajar merangkap dokter di Klinik Karyawan dan Mahasiswa. Mulai menulis cerpen di majalah-majalah ibukota seperti Femina, Kartini, Dewi, dan lain-lain sejak tahun 1975, dengan nama M.Wijaya. Cerpennya yang pertama berjudul Benteng Kasih, dimuat dalam majalah Femina tahun 1975. Menulis novel sejak tahun 1977, mula-mula dimuat sebagai cerber di majalah Dewi dengan judul Dokter Nona Friska, kemudian dibukukan dengan judul Kemilau Kemuning Senja dan pernah difilmkan dengan judul yang sama. Novelnya yang kedua berjudul Sepolos Cinta Dini, pernah dimuat sebagai cerber di harian Kompas tahun 1978, kemudian dibukukan oleh Gramedia. Istimewanya, hampir semua novelnya sudah difilmkan dan disinetronkan.
Artikel Terkait:
Novel Indonesia
- Riwayat Soeharto di Majalah Tempo
- Bung Karno Pejambung Lidah Rakjat Indonesia
- Sejarah Kerajaan-Kerajaan Di Tatar Sunda
- Sejarah Perkembangan Pemurnian Islam di Indonesia - HAMKA
- Gajah Mada 4 : Perang Bubat - Langit Kresna Hariadi
- Gajah Mada 3 : Hamukti Palapa - Langit Kresna Hariadi
- Gajah Mada 2 : Bergelut Dalam Kemelut Tahta Dan Angkara - Langit Kresna Hariadi
- Gajah Mada #1 - Langit Kresna Hariadi
- Kau Tak Perlu Mencintaiku - Almino Situmorang
- Rahasia Kebangkitan Rara Jonggrang - Java Joe
0 komentar:
Post a Comment