Gadis kecil yang merintih di tempat tidur dekat pintu itu baru saja tiba dengan ambulans keledai. Farmer lalu melakukan tes spina kepadanya, disaksikan dua dokter muda yang ikut memegangi gadis itu. Urat-urat leher Farmer yang kurus tampak menonjol ketika dia menusukkan jarum. Jeritan keras terdengar dari anak itu: "Li fe-m mal, mwen grangou!" Farmer mendongak, dan untuk sesaat dia menyuarakan dongeng Haiti lagi: "Gadis ini berteriak, 'Sakit! Aku lapar!' Bisakah kaupercaya itu? Hanya di Haiti seorang anak menjerit bahwa dia lapar saat menjalani tes spina."
Dongeng Haiti itu hanyalah satu dari sekian banyak dongeng luka dan kesedihan dalam perbendaharaan hidup Paul Farmer. Tumbuh besar dalam sebuah bus di tempat parkir umum, lalu di atas perahu yang dibeli ayahnya di bursa rongsokan, Farmer menemukan panggilan jiwanya saat menempuh pendidikan di Harvard Medical School: memberikan pertolongan kualitas nomor satu bagi mereka yang paling membutuhkan--kaum miskin.
Melalui Patria Es Humanidad, pemenang Pulitzer, Tracy Kidder mengajak kita mengenal Paul Farmer--profesor Harvard, pakar antropologi kesehatan dan spesialis di bidang penyakit infeksi, juga Robin Hood kelas dunia, dokter yang merasa mendua jika harus menjual jasa di dunia tempat sebagian besar orang tak mampu membelinya. Buku ini memotret karakter Farmer yang karismatik, brilian, selera humornya yang tak lekang oleh duka dan air mata yang setiap saat mengitarinya, juga kisah kasih Haitinya dengan putri penulis terkemuka Roald Dahl, Ophelia Dahl.
Tak perlu menyesal jika Anda jadi gelisah, tak nyaman, merasa bersalah sekaligus ingin tertawa saat membaca buku ini. Perasaan-perasaan seperti itulah yang juga dirasakan Farmer. Perasaan-perasaan itulah yang juga dialami Tracy Kidder ketika menguntit semua "gerak-gerik" Farmer untuk kemudian menuangkannya dalam buku ini.
Dokter Berhati Malaikat ~ Editor By. I-One
0 komentar:
Post a Comment